Headline
Presiden Prabowo berupaya melindungi nasib pekerja.
Laporan itu merupakan indikasi lemahnya budaya ilmiah unggul pada kalangan dosen di perguruan tinggi Indonesia.
SURVEI konsumen global tahunan keempat (tahun 2024) tentang keamanan aplikasi seluler, terungkap ekspektasi pengguna online terhadap aplikasi seluler telah mencapai angka tertinggi.
Survei yang dilakukan platform pertahanan aplikasi seluler Appdome dan Open Web Application Security Project (OWASP) mengungkapkan pengguna akhir perangkat seluler sangat menyadari jika ancaman keamanan, privasi, dan penipuan saat mereka menggunakan aplikasi seluler telah meningkat.
Hal ini membuat mereka menuntut agar brand dan perusahaan seluler bergerak memberikan pertahanan yang nyata terhadap ancaman-ancaman tersebut.
Baca juga : Jakarta Masuk 50 Kota Teraman Dunia, Ini Kata Anies
Beberapa tren peningkatan telah terungkap dalam data 2024 termasuk adopsi aplikasi seluler oleh konsumen, kesadaran akan vektor serangan seluler, meningkatnya ekspektasi terhadap perlindungan dalam aplikasi, hingga kesediaan konsumen untuk menjadi pendukung brand jika mereka dilindungi.
Angka tertinggi sepanjang masa adalah 55,3% konsumen global mengatakan mereka lebih sering menggunakan aplikasi seluler dibandingkan web, melampaui preferensi online atau web sebesar 22,5%. Selain itu, sebanyak 63,4% mengatakan mereka menggunakan lebih dari 6 aplikasi seluler per minggu.
Konsumen global tertinggi yang memerlukan perlindungan total dalam aplikasi seluler termasuk data aplikasi seluler, integritas akun, informasi login, penyimpanan data, data dalam perjalanan, perlindungan terhadap malware dan penipuan sebanyak 99,5%.
Baca juga : Persepsi Publik pada Kondisi Keamanan Positif
Sebanyak 70,6% konsumen global pernah atau mengenal seseorang yang pernah manjadi korban rekayasa sosial atau serangan penipuan.
Selanjutnya, konsumen global tertinggi yang menuntut brand untuk secara proaktif mencegah terjadinya penipuan seluler daripada mengganti biaya yang mereka keluarkan setelah terjadinya penipuan sebesar 83,5%.
Sebanyak 87,4% mengatakan perlindungan aplikasi seluler sama atau lebih penting dibandingkan fitur aplikasi seluler saat mereka memutuskan untuk menggunakan aplikasi seluler. Sementara sebesar 90,6% mengatakan mereka mengevaluasi klaim keamanan brand sebelum mengunduh aplikasi seluler.
Baca juga : Jakarta Peringkat Ke-53 Kota Teraman Dunia
Jumlah konsumen global yang takut pengembang tidak peduli dalam melindungi aplikasi seluler telah meningkat sebesar 258%, melampaui survei empat tahun, yang berjumlah 1 dari 4 responden.
Sebanyak 94,6% responden menyatakan mereka akan menjadi pendukung brand untuk brand ponsel yang melindungi aplikasi dan penggunaan mereka. Lebih dari setengah (53.6%) mengatakan mereka akan menggunakan bentuk dukungan tertinggi, seperti ulasan toko aplikasi dalam dukungan media sosial.
Untuk konsekuensi aplikasi yang tidak aman, sebanyak 96,7% responden juga menyatakan bahwa mereka akan meninggalkan brand selular karena gagal melindungi aplikasi dan penggunaannya. Di samping itu, sebanyak 73,9% mengatakan mereka juga akan mendorong orang lain untuk meninggalkan brand seluler tersebut.
Dengan demikian, VP Produk Keamanan di Appdome Alan Bavosa mengatakan “Jelas bahwa konsumen menganggap serius janji-janji merek seluler dan munculnya ancaman serangan AI".
“Serangan berbasis AI akan membawa risiko aplikasi seluler ke tingkat yang baru, dan brand serta perusahaan seluler perlu mengubah model pengiriman siber mereka untuk menghadapi ancaman yang semakin cepat serta menjaga kepercayaan dan keterlibatan pengguna pada platform seluler," imbuhnya. (Z-3)
emulator Android ringan untuk PC dengan spesifikasi rendah, pilihan aplikasi yang bisa diakses melimpah dengan kelancaran terjamin
TELKOMSEL salah satu operator seluler terkemuka di Indonesia, kini memberikan solusi praktis bagi para pelanggan yang ingin memperpanjang masa aktif kartu PraBayar mereka.
Kamu mungkin pernah mendapat panggilan telepon dari nomor anonim yang tidak tertera dalam daftar kontak telepon.
Ada 5 masalah yang biasanya dialami pengguna, yakni iphone overheat, data seluler tidak berfungsi, wifi tidak connect, LCD freeze, dan bootloop.
Pada musim arus mudik lebaran tahun ini, lalu lintas atau traffic layanan telekomunikasi diperkirakan meningkat di kisaran 11% sampai 36% dari kondisi harian normal.
LEMBAGA Survei Charta Politika Indonesia merilis survei terbaru evaluasi publik atas kinerja Gubernur- Wakil Gubernur Sulawesi Tenggara (Sultra) 2025
Sebanyak 53% pekerja penuh waktu mengatakan bahwa mereka menabung lebih sedikit dari rencana, hanya 23% yang mampu menabung lebih banyak dari yang ditargetkan.
Survei YouGov di Indonesia tentang resolusi tahun baru 2025 mengungkapkan 74% responden ingin mengelola keuangan dengan lebih baik.
Lembaga riset Ethical Politics mencatat tingkat kepuasan publik terhadap kinerja Pemerintah Provinsi DKI Jakarta mencapai 77,73%.
Pramono mengatakan enggan untuk membuat konten khusus terkait pekerjaannya. Sebab, ia tidak terlalu suka untuk tampil di media sosial.
40 persen responden mengaku sangat mengkhawatirkan kemungkinan AS akan terlibat dalam perang besar dengan Iran.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved