Headline

Presiden Prabowo berupaya melindungi nasib pekerja.

Fokus

Laporan itu merupakan indikasi lemahnya budaya ilmiah unggul pada kalangan dosen di perguruan tinggi Indonesia.

Survei Keamanan Konsumen Global Ungkap Ekspetasi Keamanan Aplikasi Seluler Meningkat

Eve Candela F
18/7/2024 10:05
Survei Keamanan Konsumen Global Ungkap Ekspetasi Keamanan Aplikasi Seluler Meningkat
Ilustrasi - Keamanan celular(Freepik)

SURVEI konsumen global tahunan keempat (tahun 2024) tentang keamanan aplikasi seluler, terungkap ekspektasi pengguna online terhadap aplikasi seluler telah mencapai angka tertinggi. 

Survei yang dilakukan platform pertahanan aplikasi seluler Appdome dan Open Web Application Security Project (OWASP) mengungkapkan pengguna akhir perangkat seluler sangat menyadari jika ancaman keamanan, privasi, dan penipuan saat mereka menggunakan aplikasi seluler telah meningkat. 

Hal ini membuat mereka menuntut agar brand dan perusahaan seluler bergerak memberikan pertahanan yang nyata terhadap ancaman-ancaman tersebut.

Baca juga : Jakarta Masuk 50 Kota Teraman Dunia, Ini Kata Anies

Beberapa tren peningkatan telah terungkap dalam data 2024 termasuk adopsi aplikasi seluler oleh konsumen, kesadaran akan vektor serangan seluler, meningkatnya ekspektasi terhadap perlindungan dalam aplikasi, hingga kesediaan konsumen untuk menjadi pendukung brand jika mereka dilindungi. 

Beberapa ekspektasi dari pengguna online terhadap aplikasi seluler yang mencapai angka tertinggi dalam survei tahun 2024

1. Seluler vs Web

Angka tertinggi sepanjang masa adalah 55,3% konsumen global mengatakan mereka lebih sering menggunakan aplikasi seluler dibandingkan web, melampaui preferensi online atau web sebesar 22,5%. Selain itu, sebanyak 63,4% mengatakan mereka menggunakan lebih dari 6 aplikasi seluler per minggu.

2. Perlindungan Total

Konsumen global tertinggi yang memerlukan perlindungan total dalam aplikasi seluler termasuk data aplikasi seluler, integritas akun, informasi login, penyimpanan data, data dalam perjalanan, perlindungan terhadap malware dan penipuan sebanyak 99,5%.

Baca juga : Persepsi Publik pada Kondisi Keamanan Positif

3. Rekayasa Sosial

Sebanyak 70,6% konsumen global pernah atau mengenal seseorang yang pernah manjadi korban rekayasa sosial atau serangan penipuan.

4. Pencegahan Penipuan

Selanjutnya, konsumen global tertinggi yang menuntut brand untuk secara proaktif mencegah terjadinya penipuan seluler daripada mengganti biaya yang mereka keluarkan setelah terjadinya penipuan sebesar 83,5%.

5. Fitur vs Keamanan

Sebanyak 87,4% mengatakan perlindungan aplikasi seluler sama atau lebih penting dibandingkan fitur aplikasi seluler saat mereka memutuskan untuk menggunakan aplikasi seluler. Sementara sebesar 90,6% mengatakan mereka mengevaluasi klaim keamanan brand sebelum mengunduh aplikasi seluler.

Baca juga : Jakarta Peringkat Ke-53 Kota Teraman Dunia

6. Takut Tidak Bertindak

Jumlah konsumen global yang takut pengembang tidak peduli dalam melindungi aplikasi seluler telah meningkat sebesar 258%, melampaui survei empat tahun, yang berjumlah 1 dari 4 responden.

Di sisi lain, konsumen yang masih kuat dalam perspektif mengenai tren utama dalam survei tahun 2024, meliputi:

1. Menghargai Brand yang Aman

Sebanyak 94,6% responden menyatakan mereka akan menjadi pendukung brand untuk brand ponsel yang melindungi aplikasi dan penggunaan mereka. Lebih dari setengah (53.6%) mengatakan mereka akan menggunakan bentuk dukungan tertinggi, seperti ulasan toko aplikasi dalam dukungan media sosial.

2. Konsekuensi untuk Aplikasi yang Tidak Aman

Untuk konsekuensi aplikasi yang tidak aman, sebanyak 96,7% responden juga menyatakan bahwa mereka akan meninggalkan brand selular karena gagal melindungi aplikasi dan penggunaannya. Di samping itu, sebanyak 73,9% mengatakan mereka juga akan mendorong orang lain untuk meninggalkan brand seluler tersebut.

Dengan demikian, VP Produk Keamanan di Appdome Alan Bavosa mengatakan “Jelas bahwa konsumen menganggap serius janji-janji merek seluler dan munculnya ancaman serangan AI".
 
“Serangan berbasis AI akan membawa risiko aplikasi seluler ke tingkat yang baru, dan brand serta perusahaan seluler perlu mengubah model pengiriman siber mereka untuk menghadapi ancaman yang semakin cepat serta menjaga kepercayaan dan keterlibatan pengguna pada platform seluler," imbuhnya. (Z-3)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Thalatie Yani
Berita Lainnya