BANYAK warga yang khawatir terhadap lonjakan harga minyak goreng sekaligus kelangkaan stok kebutuhan pokok tersebut. Salah satunya dirasakan Rinintha Niken, 30, yang memilih untuk irit dalam menggunakan minyak goreng.
Niken mengaku sempat kesulitan membeli minyak goreng, karena adanya kelangkaan stok di pasaran beberapa waktu lalu. Kini, dia sudah bisa membeli 2 liter minyak goreng untuk kebutuhan dapur beberapa hari ke depan.
"Sebenarnya saya beli dua minyak, yang satu olive oil dan satunya minyak goreng. Waktu itu langsung beli dua liter minyak goreng. Belinya di supermarket, pas lihat stoknya banyak. Jadi, saya beli saja dua liter, bisa tahan beberapa hari karena irit," ujar Niken ketika dihubungi, Sabtu (19/2).
Baca juga: Moeldoko: Harga Minyak Goreng Mulai Turun, Namun Masih di Atas HET
Niken yang merupakan warga Klender, Jakarta Timur, membeli dua liter minyak goreng dengan harga Rp37 ribu di supermarket. Dia pun berharap harga minyak goreng dapat kembali normal dan tidak mengalami kelangkaan stok.
Warga lainnya, yakni Deddy Shaid, mendapatkan minyak goreng di supermarket. Warga Kota Bambu Selatan, Palmerah, Jakarta Barat, biasanya membeli minyak goreng di warung kelontong atau pasar di dekat rumahnya.
Baca juga: Mendag Ancam Sanksi Keras ke Distributor Penimbun Minyak Goreng
Namun akibat kelangkaan stok, dia harus membeli minyak goreng di supermarket. Adapun dia membeli minyak goreng di supermarket sekitar Rp14 ribu per liter.
"Iya, agak susah nyarinya. Ini beli di supermarket. Harganya ya gak mahal, ya, masih normal lah, Rp14 ribu," tutur Deddy.
Sementara itu, pedagang di Pasar Palmerah, Harsini, mengatakan saat ini stok minyak goreng masih aman. Dia menjual minyak goreng dengan beragam merk, seperti Bimoli, Tropical, dan Sunco. Harganya pun bervariasi mulai dari Rp33 ribu hingga Rp38 ribu.
"Ini masih ada minyak goreng yang saya jual. Kalau orang bilang ada kelangkaan, saya tidak tahu juga kenapa," pungkasnya.(OL-11)