Headline
Buruknya komunikasi picu masalah yang sebetulnya bisa dihindari.
Buruknya komunikasi picu masalah yang sebetulnya bisa dihindari.
Pemprov DKI Jakarta berupaya agar seni dan tradisi Betawi tetap tumbuh dan hidup.
KECELAKAAN melibatkan mobil Honda HRV serta 3 sepeda motor terjadi di Jalan Jenderal Sudirman, Kebon Sirih, Jakarta Pusat, Rabu (16/2) dini hari WIB.
Kasubdit Gakkum Ditlantas Polda Metro Jaya Kompol Arga Dija Putra mengatakan satu pengendara motor tewas di lokasi setelah mengalami luka di bagian kepala.
Baca juga: Polisi Tangkap Pelaku Begal Anggota Brimob Beserta Dua Celurit
"Pengemudi kendaraan sepeda motor Honda Beat warna biru atas nama MI, laki-laki, usia 17 tahun. Mengalami luka pada pecah kepala hingga meninggal dunia ditempat," kata Arga, lewat keterangan tertulisnya, Rabu (16/2).
Arga menjelaskan kecelakaan berawal saat mobil Honda HRV yang dikendarai BT melaju di Jalan Jenderal Sudirman dari arah selatan menuju utara. Sesampainya di dekat Graha BNI, BT yang diduga tidak konsentrasi menabrak tiga sepeda motor yang melaju di depannya.
"Sesampainya di TKP tepatnya dekat Graha BNI , diduga kurangnya hati-hati dan tidak konsentrasi kemudian menabrak 3 motor yang melaju searah di depannya," ungkap Arga.
Arga mengatakan satu orang pengendara motor tewas dan dua lainnya mengalami luka yang cukup parah. Pengendara Honda Beat inisial MI, 20, mengalami luka pada wajah dan bibirnya robek. Sedangkan pengendara sepeda motor Yamaha Aerox berinisial AFZ, 33, mengalami luka pada kaki dan tangan.
Para korban lalu dilarikan ke RS Tarakan dan Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo. Sedangkan pengemudi diamankan kepolisian untuk menjalani pemeriksaan lebih lanjut.
Arga mengatakan pihaknya masih menyelidiki penyebab pengemudi mobil hingga kurang konsentrasi dan menabrak sepeda motor. Diduga pengemudi mobil berkendara dalam kondisi mabuk.
"Kita masih dalam penyelidikan mas, sedang dites urine dulu," tutupnya. (Ant/OL-6)
Dalam pertimbangannya disebutkan bahwa peristiwa Serangan Umum 1 Maret 1949 dinilai menjadi bagian penting dalam sejarah perjuangan bangsa Indonesia.
Sosok Panglima Besar Jenderal Sudirman, yang wafat tepat pada pada 29 Januari 1950, telah jadi inspirasi banyak karya seni, mulai dari sastra, pementasan drama, sampai film.
Kak Awam membawakan kisah kepahlawanan Jenderal Sudirman dan Dewi Sartika pada 140 pelajar dari berbagai jenjang, mulai SD, SMP hingga SMA.
PRESIDEN Joko Widodo mengharapkan keberadaan Bandara Jenderal Besar Soedirman (JBS) akan mempercepat pertumbuhan ekonomi kawasan.
Yudi mengulas tentang sistem pertahanan dalam perspektif Hari Lahir Pancasila. Sosok pencerna Pancasila yang dicontohkan Jenderal Sudirman mesti tumbuh subur di TNI.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved