Headline
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
SEJUMLAH pedagang pasar tradisional di Jakarta menyatakan, penyebab masih mahalnya harga minyak goreng di pasar, karena tidak adanya distributor yang pasti akan memasok minyak goreng untuk pedagang pasar. Hal itu salah satu penyebab harga jual yang ditawarkan masih disesuaikan dengan harga beli di agen.
"Harganya itu tidak stabil karena tidak ada kepastian pembeliannnya. Kalau beli dari agen itu harganya masih tidak pasti kadang naik, kadang turun. Beda di Indomaret atau ritel modern lainnya, mereka ada distributor pusatnya. Harganya pasti," kata Solihin, 42, pedagang di PD Pasar Jaya Cengkareng, Jakarta Barat, Minggu (13/2).
Bahkan disebutkan para pedagang di pasar tersebut kesulitan mendapatkan jatah minyak goreng.
"Sulit barang atau langka otomatis harga mengalami kenaikan," ujar Fatimah, pedagang di pasar itu.
Dia mengaku masih menjual minyak goreng dengan harga lama. Untuk kemasan dua liter dijual Rp33.000. Sedangkan kemasan satu liter seharga Rp17.000.
Baca juga : Dewan Pers Sesalkan Polres Tangsel Terbitkan SP3 Dugaan Intimidasi Wartawan
"Saya juga sudah jarang mengambil pada agen karena minyak goreng sering kosong," ujarnya.
Menurut peraturan Menteri Perdagangan (Permendag) No 6/2022, harga eceran tertinggi (HET) minyak goreng diatur dengan rincian minyak goreng curah sebesar Rp11.500 per liter, kemasan sederhana sebesar Rp13.500 per liter, dan kemasan premium sebesar Rp14.000 per liter mulai berlaku pada 1 Februari 2022.
“Di pasar tidak bisa jual sesuai HET karena harga belinya saja sudah tinggi. Masalahnya itu tidak ada kestabilan harga dari agen-agen yang sesuai standar pemerintah," lanjut Fatimah.
Menurut dia, agen juga kesulitan menjual minyak goreng sesuai HET karena sudah membeli dengan jumlah banyak.
"Karena agen sudah beli banyak, jadi mereka menghabiskan stok yang ada," ungkap Solihin. (OL-7)
HARGA minyak goreng di Ibu Kota Negara, DKI Jakart mengalami kenaikan secara bertahap. Pandemi dan cuaca buruk jadi kambing hitam kenaikan ini.
Padahal, pada akhir Oktober (25/10), harga minyak goreng kemasan di pasar Kebayoran dibanderol Rp.17 ribu.
"Untuk mencegah adanya panic buying, kita lakukan pembatasan penjualan satu konsumen maksimal mendapatkan dua liter minyak goreng dengan harga Rp28.000 per dua liter,"
Di Pasar Cisalak di Jalan Raya Bogor, Kelurahan Cisalak Pasar, Kecamatan Cimanggis, Kota Depok, harga minyak goreng curah masih Rp21 ribu per liter, lebih tinggi Rp9.500.
Tingginya harga dari agen membuat pedagang belum bisa menyesuaikan harga yang ditetapkan pemerintah yakni Rp14 ribu per liter
CALON Gubernur (Cagub) Jakarta nomor urut tiga Pramono berjanji akan memberikan internet gratis di Tanah Abang.
Supian memaparkan program unggulan yang ditawarkan, di antaranya penanganan kemacetan, khususnya di Jalan Raya Sawangan
Sebanyak empat pedagang Pujasera Blok S, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan dinyatakan positif covid-19. Akibatnya kios-kios di tempat tersebut ditutup sejak Senin (10/8) lalu.
Ikappi menyatakan kebijakan Pemprov DKI Jakarta yang mencabut PSBB transisi menjadi PSBB total cukup membuat pedagang terpukul.
Aksi mogok pedagang dipicu kenaikan harga daging sapi yang mencapai Rp140-150 ribu per kg. Jika harga masih melambung tinggi, pedagang akan kesulitan menjual daging.
Setelah sempat mogok kerja sejak Rabu (20/1), sebagian pedagang sapi di Jabodetabek sudah berakitvitas kembali hari ini, Jumat (22/1).
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved