Headline
Ketegangan antara bupati dan rakyat jangan berlarut-larut.
Ketegangan antara bupati dan rakyat jangan berlarut-larut.
POLISI mengungkap motif pelaku pembunuhan terhadap VF yang jasadnya ditemukan di Tempat Pemakaman Umum (TPU) Kober, Jalan Ulujami Raya, Pesanggrahan, Jakarta Selatan pada Kamis (10/2). Wakasat Reskrim Polres Jakarta Selatan AKP Yefta Ruben mengatakan pelaku nekat membunuh korban karena terbuai dengan imbalan uang.
"Motif pelaku ini adalah ekonomi. Interogasi awal menerima imbalan uang," kata Yefta di Jakarta, Sabtu (12/1).
Namun, Yefta belum merinci berapa nominal uang yang diterima oleh pelaku. Ia mengatakan pihaknya akan menangkap otak pembunuhan terlebih dahulu untuk memastikan berapa imbalan yang diterima oleh pelaku.
"Untuk sementara dari besarannya perlu pemeriksaan lebih lanjut. Nanti kita sampaikan secara lengkap ketika kita sudah menangkap otak pelakunya, karena butuh ketersesuaian daripada pengakuan untuk spesifiknya jumlah uang yang diberikan," katanya.
Baca juga: Polisi Tangkap Pelaku Lain Terkait Pembunuhan di Pesanggrahan
Yefta mengatakan pihaknya telah mengantongi identitas otak pembunuhan dan polisi saat ini masih mengejar otak pembunuhan tersebut.
"Sudah kita kantongi (identitas), tapi untuk sementara karena tim sedang dalam pengejaran, kami belum bisa sampaikan karena tim masih bekerja di lapangan," kata Yefta.
Yefta mengatakan sejauh ini pihaknya telah mengamankan dua tersangka, yakni MYL dan DR. MYL merupakan eksekutor pembunuhan. Sedangkan, DR juga terlibat dalam pembunuhan dengan memegangi korban dan mencekik korban. Selain itu, DR juga berperan sebagai penghubung antara MYL dengan otak pembunuhan.
"DR memegangi korban dan mencekik korban dan sebagai penghubung terhadap otak yang sampai saat ini masih dilakukan pengejaran," kata Yefta.
Sebelumnya, warga digegerkan dengan adanya jasad seorang pria di Tempat Pemakaman Umum (TPU) Kober, Jalan Ulujami Raya, Pesanggrahan, Jakarta Selatan. Kapolres Jakarta Selatan Budhi Herdi Susianto menyebut korban tewas diduga karena dibunuh .
"Benar, diduga dibunuh," kata Budhi, ketika dihubungi, Kamis (10/2). (OL-4)
DINAS Perhubungan DKI Jakarta menyiapkan rekayasa lalu lintas (lalin) saat penyelenggaraan Kirab Bendera Pusaka dalam rangka Upacara Pengibaran dan Penurunan Bendera Pusaka pada HUT ke-80 RI
Fitroh menyebut KPK menangkap pejabat badan usaha milik negara (BUMN), dalam OTT ini. Nama lengkapnya masih dirahasiakan, saat ini.
Fitroh menjelaskan, operasi senyap itu menyeret INHUTANI V. Ada direksi badan usaha milik negara (BUMN) yang terjaring.
MENYAMBUT HUT ke-80 Kemerdekaan Indonesia, DPRD DKI Jakarta menggelar jalan sehat dan kopi pagi pada, Minggu (10/8).
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved