Headline
Pemerintah tegaskan KPK pakai aturan sendiri.
PERSAUDARAAN Alumni (PA) 212 akan menggelar reuni 212 pada awal Desember mendatang. Kadiv Humas Polri Irjen Dedi Prasetyo mengatakan, pihaknya belum memutuskan pemberian izin reuni 212 tersebut. Dedi mengatakan nantinya kepolisian, dalam hal ini Polda Metro Jaya akan berkomunikasi dengan PA 212 mengenai rencana aksi reuni 212 tersebut dan akan melakukan penilaian sebelum mengeluarkan izin.
"Itu (izin) polda yang punya kewenangan mengasesmen," kata Dedi, saat dikonfirmasi, Sabtu (13/11).
Meski demikian, ia meminta rencana tersebut untuk dikaji kembali. Ia mengatakan reuni 212 tersebut dikhawatirkan akan menjadi klaster penyebaran covid-19.
"Pada prinsipnya Polda (Metro Jaya) siap laksanakan pengamanan dan antisipasi kegiatan-kegiatan yang dapat menimbulkan klaster-klaster covid-19. Karena sesuai imbauan pemerintah, semua pihak harus waspada dan tetap prokes guna meminimalisir sebaran covid-19," kata Dedi
Baca juga : Kemenkes: Penanganan Covid-19 di Jakarta Terbaik se Indonesia
Sebelumnya, Sekjen Persaudaraan Alumni (PA) 212 Bernard Abdul Jabbar memastikan Reuni 212 akan digelar pada Desember mendatang. Bernard mengatakan acara Reuni itu tidak akan digelar di Monas.
Bernard mengatakan, teknis acara saat ini masih dibicarakan oleh panitia PA 212. Namun, yang pasti dia mengatakan tempat acara itu tidak lagi di Monas.
"Untuk kegiatan seperti apa yang akan kita lakukan pada reuni nanti sedang kita bicarakan bagaimana formatnya, di mana tempatnya, dan bagaimana acaranya secara substansinya akan kita laksanakan, walaupun tempatnya tidak di Monas," jelas Bernard.(OL-7)
Para tersangka memiliki peran berbeda dalam sindikat tersebut, mulai dari perekrut awal, perawat bayi, pembuat dokumen palsu, hingga pengiriman bayi ke luar negeri.
Tugas Polri tidaklah mudah karena banyak persoalan internal dan eksternal yang muncul.
STAF Sumber Daya Manusia Polri (SSDM Polri) meluncurkan buku berjudul Policing in Indonesia.
Total ratusan paket disiapkan sebagai bentuk kepedulian Polri kepada masyarakat sekitar.
Jagung, menurut Arief, merupakan komoditas strategis nasional yang berperan penting dalam industri pangan.
Anggota Komisi I DPR RI Sarifah Ainun Jariyah mendesak Polri mengusut tuntas kasus kematian tidak wajar diplomat Kementerian Luar Negeri Arya Daru Pangayunan.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved