Headline
Saat ini sudah memasuki fase persiapan kontrak awal penyelenggaraan haji 2026.
Saat ini sudah memasuki fase persiapan kontrak awal penyelenggaraan haji 2026.
POLISI telah memeriksa sebanyak 11 saksi terkait kasus kecelakaan bus Transjakarta di Jalan MT Haryono Jakarta Timur beberapa waktu lalu.
Kasubdit Gakkum Polda Metro Jaya AKBP Argo Wiyono mengatakan 11 saksi tersebut terdiri dari HRD, operator bianglala, hingga teman kerja satu kontrakan.
“Hari ini kita akan menyelesaikan panggilan saksi-saksi, menguatkan saksi satu, dua, tiga, ceritanya saling terkait gak. Kedua, akan datang dari teknisi untuk mengecek kondisi kendaraan, berikut teman-teman dari Dishub DKI,” kata Argo saat dikonfirmasi, Kamis (28/10).
Lebih lanjut dijelaskan, untuk hari ini agenda dari kepolisan yakni mengecek fisik kendaraan dan 3D laser scanner. Hal ini akan membantu penyidik menentukan penyebab kecelakaan dalam bentuk video.
“Alat itu akan mengrafikkan sendiri. Seolah-olah seperti animasi visual,” imbuhnya.
Baca juga: Wagub: Sopir Transjakarta Potensial Jadi Tersangka
Sementara itu, keluarga korban sudah dihubungi untuk diperiksa. Namun, belum bisa dipastikan untuk hadir.
“Kita masih mempertimbangkan penyidik untuk mendatangi kekediaman atau gimana, semoga hari ini bisa datang,” ungkapnya.
Sebelumnya diberitakan, dua unit bus TransJakarta mengalami kecelakaan di Jalan MT Haryono, Jakarta Timur, Senin pada (25/10) pagi. Insiden ini mengakibatkan dua orang meninggal dunia, yakni sopir dan penumpang, serta 31 orang lainnya mengalami luka.
Berdasarkan rekonstruksi menggunakan sistem Traffic Accident Analysis (TAA), diketahui bahwa kecepatan bus TransJakarta saat kecelakaan mencapai 55,4 km/jam.
Selain itu, juga terungkap bahwa bus TransJakarta yang di belakang tak mengerem. Bus baru berhenti setelah Bus TransJakarta yang berada di depan terseret hingga 17 meter.
Sampai saat ini, polisi masih mendalami apakah kecelakaan disebabkan oleh kelalaian sopir atau faktor lainnya. (OL-4)
Sebelumnya, Direktorat Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya telah menangkap empat pria terduga penculik kepala cabang berinisial MIP tersebut.
Kasubdit 1 Ditresnarkoba Polda Metro Jaya, AKBP Indra Tarigan, mengatakan penangkapan ini berawal dari informasi masyarakat terkait dugaan adanya transaksi narkotika di lokasi tersebut.
Ilham Pradipta ditemukan tewas oleh seorang warga saat menggembalakan hewan ternak di Desa Naga Sari, Serang Baru, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat, pada Kamis (21/8) pagi.
Polda Metro Jaya tengah mencari dua alat bukti untuk penetapan tersangka.
Pendalaman yang sedang dilakukan jajaran BRI berkaitan dengan melihat sebab, apakah itu terkait dengan upaya penagihan atau hal lainnya.
Korban merupakan dua karyawan Universitas Pancasila, berinisal RZ dan DF. Kasusnya telah bergulir 19 bulan.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved