Headline
Pemerintah merevisi berbagai aturan untuk mempermudah investasi.
Hingga April 2024, total kewajiban pemerintah tercatat mencapai Rp10.269 triliun.
DIREKTUR Eksekutif Wahana Lingkungan Hidup Indonesia (Walhi) Jakarta, Tugabus Soleh Ahmadi (Bagus), menilai adanya temuan kandungan parasetamol di Teluk Jakarta menunjukkan kelalaian Pemprov DKI.
Adanya temuan kandungan paracetamol di teluk Jakarta, kata Bagus memperlihatkan ketidakseriusan Pemprov DKI melakukan perlindungan terhadap teluk Jakarta.
Padahal revitalisasi teluk Jakarta merupakan salah satu kegiatan strategis daerah.
"Seharusnya di tengah menyusun upaya revitalisasi, pencegahan terhadap beban pencemaran dilakukan terlebih dahulu, termasuk juga menginventarisir segala jenis atau parameter pencemaran," papar Bagus, Minggu (3/10).
Meskipun paracetamol bukan termasuk parameter pencemaran, lanjut Bagus, bukan berarti Pemprov DKI abai terhadap parameter-parameter lainnya yang mencemari teluk Jakarta.
"Temuan ini semakin menambah daftar panjang beban pencemaran di teluk Jakarta," terangnya.
Baca juga : Dalami Temuan Paracetamol, DLH Ambil Sampel Air Teluk Jakarta
Menurut Bagus, jika dugaan kandungan parasetamol ini berdampak pada makhluk hidup dan ekosistem teluk Jakarta maka semakin membebani masyarakat pesisir dan nelayan yang ruang hidupnya sangat bergantung dengan keberlangsungan teluk Jakarta.
Maka, Pemprov DKI Jakarta harus serius merespon temuan LIPI tersebut dengan mengkaji lebih luas dampak yang ditimbulkan kepada ekosistem teluk Jakarta.
"Kemudian mengevaluasi segera dan memonitoring seluruh fasilitas Kesehatan di Jakarta dalam hal penanganan limbah. Serta membuka kepada publik terkait rencana revitalisasi teluk Jakarta dan hasil pemantauan yang terlah dilakukan secara berkala kepada publik," pungkasnya.
Sebelumnya, sebuah studi mengungkap fakta soal air laut di Teluk Jakarta mengandung paracetamol. Penelitian dimuat dalam jurnal Science Direct, Agustus 2021, dengan judul 'High concentrations of paracetamol in effluent dominated waters of Jakarta Bay, Indonesia'.
Penelitian ini menganalisis sampel yang dikumpulkan di empat lokasi Teluk Jakarta, dan satu lainnya di pantai utara Jawa Tengah. (OL-2)
Jangka pendek, bahaya timbel bisa masuk ke tubuh melalui inhalasi atau ingesti yang dihirup atau pun melalui makanan yang terserap oleh darah dan mengganggu fungsi organ.
Dalam prakiraan indeks kualitas udara (AQI) kota Bandung, dari RabuĀ (15/5) sampai Jumat (17/5), tingkat polusinya tidak sehat.
Limbah busa cukup lama bertahan karena adanya perbedaan level permukaan air dengan pintu air.
Limbah busa terjadi akibat tingginya kadar fosfat di dalam air serta gemericik yang terjadi di pintu air memicu timbulnya busa.
Sosialisasi dilakukan kepada masyarakat penghuni rusun untuk memberikan pemahaman soal jenis-jenis limbah B3 dan dampak negatifnya.
KEPALA Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Bandung Barat, Apung Hadiat Purwoko, menyatakan perubahan sangat dirasakan di tujuh kecamatan di Bandung Barat yang langsung bersentuhan dengan Sungai Citarum.
Kerang Hijau (Perna Viridis) merupakan filter feeder atau filter alami dari perairan laut yang dapat memperbaiki kualitas air.
PROYEK national capital integrated coastal development (NCICD) atau lumrah disebut giant sea wall (tanggul laut raksasa) di Teluk Jakarta mandek.
Pemimpin kelompok tersebut sempat berada di daerah Muara Karang, Jakarta Utara. Selain pemimpin, polisiĀ juga masih mengejar tiga kelompok lain.
Sengketa perizinan reklamasi Pulau G bermula ketika PT Muara Wisesa Samudera menggugat Anies, karena tidak kunjung menerbitkan perpanjangan izin reklamasi Pulau G.
Putusan MA menolak PK atas putusan Pengadilan Tata Usaha Negara (PTUN) Jakarta terkait izin reklamasi Pulau G
Pemprov DKI diminta membuat rencana detail tata ruang pengembangan pulau tersebut sebelum menerbitkan perpanjangan izin reklamasi.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved