Headline
Pemerintah merevisi berbagai aturan untuk mempermudah investasi.
Hingga April 2024, total kewajiban pemerintah tercatat mencapai Rp10.269 triliun.
PT MRT Jakarta hingga hari ini masih melakukan investigasi atas insiden mati listrik yang terjadi pada 10 September lalu. Direktur Utama PT MRT Jakarta William P. Sabandar menerangkan, pihaknya menggandeng berbagai pihak untuk menyelidiki insiden tersebut.
Pihak-pihak yang yang digandeng antara lain Komisi Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT), tim Kementerian Perhubungan, tim Pemprov DKI, tim MRT Jakarta, hingga tenaga ahli dari Jepang.
"Ada penyelidikan secara internal yang diharapkan penyelidikan keluar Oktober ini. Ini melibatkan tenaga ahli yang kompeten secara teknis sampai nanti ke penelitian forensik. Kita juga akan meluncurkan penyelidikan ada tim eksternal KNKT, Kemenhub, dan Pemprov DKI dan Jepang dari JICA. Tim ahlinya akan turun untuk melakukan evaluasi menyeluruh tentang apa yang sebenarnya terjadi," ungkapnya dalam Forum Jurnalis MRT Jakarta yang dilakukan secara virtual, Kamis (30/9).
Baca juga : Penumpang MRT Selama PPKM Level 3 Naik 273%
William mengatakan, hasil investigasi sementara yang sebelumnya dilakukan oleh MRT Jakarta yang dibantu oleh PLN segera setelah insiden tertangani adalah karena adanya permasalahan di salah satu titik sambungan kabel listrik. Ia menjelaskan, sebagai sebuah sistem transportasi besar berbasis listrik, ada lebih dari 20 sambungan kabel listrik berdaya listrik 20 Kv.
"Tapi kita akan tetap menginvestigasi untuk mengetahui penyebab pastinya rusaknya joint kabel tersebut. Kami juga sudah menguatkan proteksi kepada para joint kabel yang ada agar peristiwa itu tidak terjadi lagi," ujarnya.
Di sisi lain, pemeliharaan rutin juga telah dilakukan oleh petugas opersional MRT Jakarta. Untuk itu, hasil investigasi itu nantinya juga akan memberikan rekomendasi terhadap kewajiban pemeliharaan rutin yang dilakukan MRT Jakarta.
Sebelumnya, pada 10 September lalu terjadi insiden mati listrik di kereta MRT Jakarta. Kereta-kereta yang sedang beroperasi pun terhenti di tengah rel termasuk yang berada di dalam stasiun bawah tanah. Insiden itu terjadi sekitar 20 menit. Namun, pihak MRT Jakarta berhasil mengevakuasi seluruh penumpang yang berjumlah 305 orang. (OL-2)
Kolaborasi MRT Jakarta dengan Kredivo Hadirkan Metode Pembayaran Paylater
Daftar Lengkap Tarif MRT Jakarta antar Stasiun
MRT Jadi Jawaban Tantangan Kota Jakarta
Hingga sekarang antusiasme masyarakat untuk naik MRT belum juga surut. Bahkan di musim liburan kemarin masih banyak warga yang memang sengaja berwisata di MRT.
PT KAI akan melakukan investigasi bersama KNKT guna mengetahui penyebab kecelakaan kereta api jarak jauh Turangga dengan commuterline Bandung Raya hari ini, 5 Januari 2024.
KNKT akan melakukan investigasi selama 4 hari atas terjadinya kecelakaan KA Turangga dan commuter line Bandung Raya, di Cicalengka, Jumat, (5/1).
Tim KNKT memeriksa bangkai bus yang telah diamankan di Terminal Subang
KNKT melakukan pemeriksaan kondisi truk yang diduga menjadi penyebab kecelakaan hingga melakukan investigasi di lokasi kejadian.
Dalam satuan kecepatan, 1 knot sama dengan 1.852 kilometer per jam. Dengan kata lain, 50 knot sama dengan 92.600 kilometer per jam.
KNKT wajib membeberkan penyebab awal jatuhnya pesawat di tanggal itu sesuai dengan aturan internasional. Masyarakat diminta bersabar.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved