Headline
Mantan finalis Idola Cilik dan kreator konten juga memilih menikah di KUA.
Mantan finalis Idola Cilik dan kreator konten juga memilih menikah di KUA.
Ketegangan antara Thailand dan Kamboja meningkat drastis sejak insiden perbatasan
KAWASAN Pecinan Glodok, Taman Sari, Jakarta Barat, akan ditata menjadi kawasan wisata sejarah. Kawasan itu akan dikembalikan sesuai dengan kawasan zaman dulu. Artinya, ini menjadi kawasan sejarah. Konsepnya adalah konsep kembali ke zaman dulu," kata Kabag Ekonomi Pemerintah Kota Jakarta Barat, Iqbal Idham Ramid, di Jakarta, hari ini.
"Bahkan jadi tempat destinasi wisata juga, wisata sejarah," lanjut Iqbal.
Dia menambahkan, nantinya trotoar di kawasan Pecinan akan direvitalisasi agar membuat pejalan kaki nyaman.
"Termasuk juga para pedagangnya juga nanti akan kami tempatkan di tempat-tempat (khusus). Artinya kami enggak menghilangkan bisnis di sana, termasuk juga PKL-PKL (pedagang kaki lima) di sana," jelasnya.
Menurut Iqbal, konsep penataan telah memasuki tahap 80 persen selesai. Apabila berlangsung lancar, penataan akan dilaksanakan pada 2022.
Baca juga: Bekasi Masih Melarang Anak Masuk Mal dan Tempat Wisata
Selain kawasan Pecinan, Pemerintah Kota Jakarta Barat juga berencana menata empat kawasan lain yakni Sentra Primer Barat, Kembangan; Taman Sentra Flora dan Fauna Semanan, Kalideres; Sentra Promosi dan Pemasaran Ikan Hias (SPPIH) Slipi, Palmerah; dan Kota Tua, Taman Sari.
Sementara Asisten Ekonomi dan Pembangunan Pemerintah Kota Jakarta Barat, Imron, sebelumnya menyatakan, penataan kawasan tersebut mulanya ditargetkan pelaksanaannya tahun 2020.
"Tetapi terkendala dengan dana karena kena refocusing anggaran (untuk penanganan Covid-19). Sementara, penataan yang baru jalan itu yang di Sentra Primer Barat," kata Imron.
Penataan di Sentra Primer Barat, kata Imron, salah satunya dilakukan dengan pembangunan fasilitas umum baru.
"Ada pembangunan IPAL (instalasi pengelolaan air limbah), pemasangan lampu, trotoar, penataan kaki lima juga nantinya," jelas Imron. (OL-4)
PENELITI senior BRIN Lili Romli menyayangkan pernyataan Menteri Kebudayaan Fadli Zon tentang tidak adanya bukti yang kuat terjadinya pemerkosaan massal pada Mei 1998.
Menurutnya, pengingkaran terhadap peristiwa tersebut adalah bentuk penghapusan jejak sejarah Indonesia.
Proyek penyusunan ulang sejarah Indonesia ini sangat problematik dan potensial digunakan oleh rezim penguasa untuk merekayasa dan membelokkan sejarah sesuai dengan kepentingan rezim.
Pegiat HAMĀ Perempuan Yuniyanti Chizaifah menegaskan pernyataan Menteri Kebudayaan Fadli Zon yang menyebut tidak ada pemerkosaan terhadap perempuan etnis Tionghoa dalam tragedi Mei 1998
Djarot mengatakan penulisan sejarah seharusnya berdasarkan fakta, bukan berdasarkan kepentingan politik. Maka dari itu, ia mengingatkan agar sejarah tidak dimanipulasi.
KETUA DPR RI Puan Maharani menanggapi rencana Kementerian Kebudayaan untuk menjalankan proyek penulisan ulang sejarah.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved