Headline

Presiden memutuskan empat pulau yang disengketakan resmi milik Provinsi Aceh.

Fokus

Kawasan Pegunungan Kendeng kritis akibat penebangan dan penambangan ilegal.

Kota Bogor Terapkan Gage 23-25 Juli 24 Jam, Ini 17 Check Point

Dede Susianti
22/7/2021 22:48
Kota Bogor Terapkan Gage 23-25 Juli 24 Jam, Ini 17 Check Point
Pemeriksaan kendaraan di Kota Bogor, Jawa Barat.(ANTARA)

SATUAN Tugas (Satgas) Penanganan Covid-19 Kota Bogor mulai Jumat (23/7) hingga Minggu (25/7) akan menerapkan sistem ganjil genap (gage). Kebijakan itu diambil Satgas Covid-19 Kota Bogor sebagai implementasi dari perpanjangan pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) Level 4 oleh pemerintah pusat.

Berbeda dengan sebelumnya, penerapan Gage yang bertujuan untuk mengurangi mobilitas warga itu, akan diberlakukan selama 24 jam. Hal itu disampaikan Kapolresta Bogor Kota Kombes Susatyo Purnomo Condro dalam konferensi pers, bersama Wali Kota Bogor Bima Arya dan Dandim 0606/Kota Bogor Kolonel Inf Roby Bulan, usai rapat di Balai Kota Bogor, Rabu (21/7).

Menurutnya, kebijakan gage menjadi pilihan karena ada pengecualian bagi kendaraan tertentu yang akan melintas, termasuk angkutan online, angkot hingga pengantar logistik.

"Berdasarkan evaluasi Satgas selama pelaksanaan PPKM Darurat sejak 3 Juli 2021, pertama adalah Kota Bogor menjadi kota perlintasan. Kedua, banyak masyarakat yang akan berbelanja kebutuhan hari-hari itu juga ikut tersekat pada saat kami melakukan upaya pengurangan mobilitas,”terang Susatyo.

Lebih jauh, Susatyo mengatakan, sedikitnya akan ada 17 titik check point. Ke-17 titik itu yakni di Jembatan Merah, Empang (satu arah dari BTM), Baranangsiang, Mcd Lodaya, Simpang Denpom, Warung Jambu, SPBU Vivo Air Mancur, ex Bale Binarum, Underpass Solis, Tol BORR, SPBU Veteran, Salabenda, Ciawi, Darmaga, Yasmin dan Brimob Kedung Halang.

Ketentuan di lapangan nanti, kendaraan pribadi yang tidak sesuai (plat nomor ganjil/genap) pada hari itu akan diputarbalikan. Namun ada pengecualian bagi damkar, ambulance/mobil jenazah, tenaga kesehatan, kendaraan dinas, angkutan umum, angkutan online, angkutan logistik/sembako dan kondisi darurat lainnya.

Sedangkan Wali Kota Bogor Bima Arya mengatakan bahwa Satgas akan terus memperkuat langkah mengurangi mobilitas warga. Namun di sisi lain ingin melindungi dan memberikan perhatian kepada denyut ekonomi warga.

“Kita melihat walaupun beberapa hari terakhir ada tren angka-angka mulai membaik, namun demikian, masih jauh dari kata terkendali. Kita masih harus fokus untuk memastikan mobilitas tetap bisa dikendalikan, tetapi disisi lain perekonomian warga, terutama warga yang dhuafa harus kita perhatikan,” ujar Bima Arya. (OL-15)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Widhoroso
Berita Lainnya