Headline
Pemerintah merevisi berbagai aturan untuk mempermudah investasi.
Hingga April 2024, total kewajiban pemerintah tercatat mencapai Rp10.269 triliun.
BADAN Intelejen Negara (BIN) menggelar vaksinasi di beberapa kota dengan sasaran khusus anak-anak atau tepatnya pelajar secara serentak. Salah satunya di Kota Bogor. Adapun keenam provinsi tersebut yakni Jawa Barat, Jawa Tengah, Banten, Riau, Kalimantan Timur, dan Sulawesi Selatan.
Kepala BIN Jenderal Polisi (Purn) Budi Gunawan menyebut vaksinasi penting untuk pelajar, mengingat penularan covid-19 cenderung naik. Hal itu diungkapkan Budi Gunawan saat meninjau pelaksanaan vaksinasi untuk pelajar SMP, SMA di Sekolah Kesatuan, di Kota Bogor, Jawa Barat, Senin (19/7).
Dengan kondisi tersebut, Budi mengatakan BIN ditugaskan Presiden Joko Widodo (Jokowi) untuk menggelar vaksinasi untuk pelajar di sekolah-sekolah.
“Untuk itu, BIN ditugaskan oleh bapak Presiden bagi pelajar SMP-SMA untuk menyelamatkan generasi penerus bangsa dan penopang keluarga,” kata Budi Gunawan.
Sementara itu, untuk vaksin yang disuntikan ialah Sinovac. BIN menargetkan per provinsi sebanyak 2.000 dosis vaksin atau 2 ribu anak. Sehingga total di 6 provinsi yaitu 12 ribu anak.
Budi Gunawan mengatakan perbandingan kasus aktif yang ada di Indonesia yaitu 9% dari seluruh total kasus. Anak-anak khususnya pelajar rentan tertular dan menjadi penular untuk klaster keluarga.
“Penularan di kalangan pelajar cenderung naik. Satu di antara sembilan kasus positif adalah anak-anak dan jumlah anak Indonesia yang tertular covid-19 sebanyak 9% dari total yang terinfeksi,” ujarnya.
Budi memaparkan dari data yang ada, sebanyak 2,9 juta kasus positif covid-19, terdapat 250 ribu anak yang tertular. Anak-anak disebutnya menjadi spreader (penular) untuk klaster keluarga.
“Anak menjadi salah satu spreader (penular) di klaster keluarga yang berkontribusi 85% dari total kasus positif baru di Indonesia,” ucapnya.
Baca juga: Kepala BIN Ingatkan Pelajar akan Pentingnya Vaksinasi Covid-19
Dengan begitu, program vaksinasi untuk pelajar SMP dan SMA yang digelar BIN diharapkan dapat memutus rantai penyebaran covid-19. Serta mengurangi resiko angka kematian karena covid-19 di Tanah Air.
“Program vaksinasi ini diharapkan mampu memutus mata rantai penularan, memperkecil resiko klaster keluarga dan mengurangi resiko fatal (kematian) jika terinfeksi covif-19,” pungkasnya.
Selain itu, para pelajar juga mendapatkan paket vitamin untuk menunjang imun.
Antusiasme pun terlihat dari para peserta vaksinasi. Seperti yang ditunjukkan Aqila Fayaza Daragi, kelas 8 SMP Kesatuan. Dia mengatakan mau melakukan vaksinasi demi kesehatannya.
"Engga takut, saya senang. Ini untuk kesehatan saya. Saya merasa aman," kata Aqila.
Di temui di lokasi vaksinasi, Wakil Wali Kota Bogor Dedie A Rachim mengatakan pihaknya berterima kasih karena apa yang dilakukan BIN telah membantu Pemkot Bogor dalam upaya terus meningkatkan jumlah capaian target vaksinasi secara nasional di Kota Bogor.
Dia mengatakan, di Kota Bogor mempunyai target total 819.000 orang yang harus divaksin.
"Dengan bantuan Korem 061 Suryakancana, ditambah dengan berbagai program yang dilaksanakan oleh beberapa komunitas itu, akhirnya kita sampai saat ini sudah sekitar 27%," pungkasnya.(OL-5)
dampak negatif globalisasi untuk berbagai sektor kehidupan, baik pada sektor ekonomi, teknologi hingga sosial budaya, dan cara menyikapinya
Strategi percepatan perekaman KTP-el kategori pemilih pemula terus dilakukan.
Peristiwa nahas itu terjadi saat ketiga korban bersama dengan teman-teman mereka mengikuti kegiatan Pramuka.
Seorang pelajar SMP berinisial ZI tewas tragis terseret arus parit di Lembang, Kabupaten Bandung Barat.
Bus yang membawa rombongan SMK Lingga Kencana Depok ini hendak pulang setelah merayakan perpisahan di Bandung.
Diketahui ada 9 korban yang meninggal dunia. Belum diketahui apakah yang meninggal adalah para penumpang bus karena kecelakaan melibatkan pengguna jalan lainnya.
BADAN Intelijen Negara atau BIN bertugas melakukan deteksi dan cegah dini berbagai ancaman, termasuk pandemi Covid-19.
Irwan menyebut pelaksanaan tes dilakukan untuk mempercepat penanganan covid-19 sesuai arahan Kepala BIN Jenderal (Purn) Budi Gunawan.
Kegiatan itu dilakukan untuk mempercepat penanganan covid-19 sesuai arahan dari Kepala BIN Jenderal (purn) Budi Gunawan.
"Kami menyiapkan 500 alat rapid test antigen dan 25 medical intelligen untuk kegiatan ini," ujar Budi.
Adapun swab antigen ini digelar dengan mengerahkan tim Medical Intelijen Badan Intelijen Negara (BIN).
"Kita tidak bisa diam. Kita selalu bergerak melakukan tracking kepada seluruh masyarakat. Kita membantu pemerintah daerah untuk melaksanakan swab antigen, termasuk PCR," ujar Irwan
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved