Headline
Setnov telah mendapat remisi 28 bulan 15 hari.
PROYEK pembangunan Terminal Petikemas Kalibaru Utara tahap I diperkirakan rampung pada 2022. Progres pembangunan proyek yang dikerjakan sejak 2012 itu kini telah mencapai 95,16%.
Komisaris Utama PT Pembangunan Perumahan Andi Gani Nena Wea berharap proyek tersebut dapat tuntas sesuai dengan yang ditargetkan.
"Kami mengharapkan proyek tersebut dapat diselesaikan sesuai dengan waktu yang ditargetkan tentunya dengan kualitas terbaik," ujarnya dikutip dari siaran pers yang diterima, Sabtu (22/5).
Baca juga: Sebanyak 2,6 juta Kendaraan Keluar Jakarta Sejak 6 Mei
Sebagai penggarap proyek pembangunan, imbuhnya, PTPP juga diharapkan dapat berinovasi dalam kegiatan pembangunan proyek.
"Kami juga mengharapkan agar kedua proyek tersebut dapat terus meningkatkan inovasi di dalam setiap proses kegiatan pembangunan proyek," tutur Andi.
Selain pembangunan Terminal Petikemas Kalibaru Utara I, perseroan juga sedang menggarap proyek pembangunan Maritime Tower yang berlokasi di Tanjung Priok, Jakarta Utara.
Proyek pembangunan Maritime Tower tersebut ditargetkan selesai pada Agustus 2021. Proyek yang dimiliki PT Menara Maritim Indonesia itu memiliki nilai kontrak sebesar Rp706 miliar.
*Hingga awal Mei 2021, progress pembangunan proyek Martime Tower telah mencapai 78,31%. Maritime Tower juga memenuhi standar green building yang telah disertifikasi oleh lembaga Green Building Council Indonesia (GBCI) dengan peringkat Gold," kata Andi.
Bentuk bangunan Maritime Tower sendiri memiliki konsep desain seperti bentuk kapal phinisi yang menjadi ciri khas tersendiri di lingkungan perkantoran dan komersial di kawasan Jakarta Utara.
Lebih jauh, Andi bilang, PTPP berkomitmen untuk berkontribusi pada perekonomian, sosial, dan lingkungan. Hal itu umumnya ditunjukkan melalui Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL) atau Coorporate Social Responsibility (CSR) yang dimiliki perseroan.
"Oleh karena itu, kegiatan CSR harus menjadi perhatian bagi tim proyek, terutama terhadap masyarakat sekitar pembangunan proyek. CSR yang berjalan dengan baik dan berkelanjutan akan memberikan dampak positif untuk jangka panjang. Saat proyek tersebut telah diselesaikan pembangunannya, manfaat dan dampak positif dari CSR masih dapat dirasakan manfaatnya oleh masyarakat sekitar," pungkas Andi. (OL-1)
Segala aktivitas bongkar muat peti kemas di sejumlah pelabuhan di Indonesia Timur, termonitor. Nomor peti kemas, pemilik, kapal pengangkut, dan segala hal terkait termonitor secara digital.
Yang perlu ditambah bukan kapal, melainkan dermaga yakni sekitar 2-5 pasang untuk mengantisipasi 28 kapal yang menganggur agar bisa dimanfaatkan maksimal.
Masih banyak dermaga penyeberangan seperti tipe LCM yang tidak dilengkapi kolam pelabuhan, breakwater, dan fasilitas pemuatan modern seperti moving bridge.
Pembersihan sampah kiriman ini tidak hanya dilakukan di Pulau Lancang, tetapi juga di pulau-pulau lainnya setiap harinya.
PT Pelabuhan Indonesia (Persero) menghadirkan vending machine berisi produk usaha mikro dan kecil (UMKM) di Pelabuhan Ajibata, Danau Toba,
Diduga kapal berasal dari luar Pulau Jawa dan hanyut terbawa arus laut hingga akhirnya terdampar di wilayah pesisir pantai Brebes.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved