Headline
Pemerintah merevisi berbagai aturan untuk mempermudah investasi.
Hingga April 2024, total kewajiban pemerintah tercatat mencapai Rp10.269 triliun.
KEPALA Dinas Kesehatan (Dinkes) DKI Jakarta Widyastuti mengaku telah melakukan penyuntikan vaksin covid-19 Astrazeneca kepada 28.000 warga DKI Jakarta. Hingga saat ini belum ada laporan yang menyebutkan efek samping akibat vaksin atau kejadian ikutan pasca imunisasi (KIPI) yang serius.
“Kami sendiri di Jakarta sudah sebanyak 28.000 lebih warga DKI yang sudah disuntik memakai astrazeneca. Hingga kini sejauh pantauan kita tidak ada KIPI serius,” ujar Widyastuti dalam video diskusi daring di Jakarta, Kamis (6/5).
Widyastuti mengatakan total 28.000 dosis vaksin Astrazaneca diterima Pemprov DKI Jakarta pada Maret 2021 dan disuntikan kepada TNI-Polri.
Berdasarkan laporan, ujarnya, beberapa yang disuntik vaksin tersebut mengalami efek samping ringan, seperti meriang atau demam. Pemprov DKI telah mengantisipasinya dengan memberikan sejumlah obat.
“Jadi bagi para sasaran yang sudah dilakukan vaksinasi dibekali obat antigenetik, turun panas atau mengurangi pegal-pegal tadi. Tetapi sejauh ini tidak pernah terlaporkan pada kita efek samping atau KIPI. Semuanya yang masuk ke kita KIPI ringan dan itu sehari sembuh, langsung sehat kembali,” jelas Widyastuti.
Saat ini, Pemprov DKI Jakarta kembali mendapatkan jatah 1,5 juta vaksin Astrazaneca dan sudah diterima sebanyak 500.000 vaksin Astrazaneca. Mulai Rabu (5/5) kemarin, vaksin ini sudah disuntikan kepada tiga kelompok prioritas.
Baca juga: DKI Mulai Gunakan Vaksin AstraZeneca Hari Ini
Pertama, diberikan kepada RW berdasarkan Peraturan Gubernur DKI Jakarta Noo 90/2018 tentang Peningkatan Kualitas Permukiman dalam Rangka Penataan Kawasan Pemukiman Terpadu.
Kedua, daerah yang terdapat atau berpotensi terjadinya kasus Covid-19 dengan Variant of Concern(VOC). Ketiga, PPKM Mikro sesuai dengan skala prioritas/daerah zonasi yang paling berisiko berdasarkan hasil kajian tiap dua minggu.
“Ada empat zonasi di PPKM mikro, merah, oranye, kuning, dan hijau. Kita pilih yang zona merah dan oranye untuk dilakukan penyuntikan,” ujarnya.
Widyastuti menambahkan, pemberian dosis pertama vaksin Astrazeneca ini dilakukan di seluruh fasilitas pelayanan vaksinasi covid-19 di DKI Jakarta termasuk layanan puskesmas kelurahan, RS, klinik, sentra vaksin, dan pelayanan vaksinasi di luar gedung puskesmas. Kapasitas fasilitas kesehatan di DKI Jakarta untuk penyuntikan vaksin bisa mencapai 70.000 hingga 80.000 per hari.(OL-5)
JUMLAH total kasus covid-19 di Jawa Barat, saat ini mencapai 427 kasus. Daerah dengan penjangkitan tertinggi ialah Kota Depok dengan 66 kasus, dan Kota Bandung sebanyak 63 kasus.
Kami berharap tidak banyak tenaga kesehatan yang terjangkit vaksin covid-19,
PEMERINTAH Kota Tasikmalaya terus berusaha melakukan antisipasi terkait lonjakan kasus Covid-19 yang kembali muncul di Jawa Barat.
Persetujuan izin edar telah dirilis BPOM pada 9 Desember 2023 lalu.
Ke-19 pasien tersebut hanya bergejala ringan dan melakukan isolasi mandiri di rumah mereka.
Upaya pemulihan ekonomi akan bergantung pada seberapa besar keberhasilan pemerintah menangani masalah kesehatan yang ditimbulkan oleh virus korona.
Vaksin ini mengandung virus flu biasa yang sudah dimodifikasi sehingga tidak dapat berkembang biak di dalam tubuh.
Setelah disuntikkan, vaksin membawa kode genetik protein spike ke sel tubuh dan tubuh Anda mulai memproduksi protein spike sendiri.
Tidak memiliki hipersensitivitas terhadap zat aktif & zat tambahan dari vaksin. Harus berusia 18 tahun ke atas
"Kami mengikuti apa yang menjadi kebijakan pemerintah terkait vaksin ya. Apapun vaksin yang disiapkan oleh pusat, kami akan menerimanya dan menggunakannya sebaik mungkin."
DINAS Kesehatan DKI Jakarta memastikan sejauh ini tidak menggunakan vaksin AstraZeneca untuk vaksinasi covid-19.
DINAS Kesehatan (Dinkes) DKI Jakarta telah mendapatkan distribusi vaksin covid-19 AstraZeneca sebanyak 1,5 juta dosis dari pemerintah pusat.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved