Headline

Kecelakaan berulang jadi refleksi tata kelola keselamatan pelayaran yang buruk.

Fokus

Tidak mengutuk serangan Israel dan AS dikritik

2.802 Guru Ngaji di Bogor Dilindungi BPJS Ketenagakerjaan

Dede Susanti
06/5/2021 10:54
2.802 Guru Ngaji di Bogor Dilindungi BPJS Ketenagakerjaan
Wali Kota Bogor menyerahkan secara simbolis kartu kepersertaan BPJS Ketenagakerjaan kepada guru ngaji di Kota Bogor, Rabu (5/5/2021).(MI/Dede Susanti)

SEBANYAK 2.802 guru ngaji di Kota Bogor telah didaftarkan menjadi peserta Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Ketenagakerjaan. Hal ini merupakan hasil kolaborasi Pemerintah Kota Bogor dengan BPJS Ketenagakerjaan Kanwil Jawa Barat. Penyerahan kartu kepesertaan BPJS Ketenagakerjaan dilakukan secara simbolis bersamaan dengan penyerahan kartu ATM bank BJB, di acara peluncuran program gerakan Bogor Mengaji di Masjid Al Mujahidin, Mekarwangi, Tanah Sareal, Rabu (5/5).

Untuk diketahui kartu ATM BJB itu merupakan sistem baru yang akan dipergunakan untuk penyaluran insentif bagi guru ngaji. Termasuk di dalamnya fasilitas BPJS Ketenagakerjaan.

"Sejak beberapa tahun lalu kita sama-sama luncurkan program Insentif Guru Ngaji. Ini bagian dari komitmen Pemkot Bogor untuk memuliakan guru ngaji, walaupun secara nominal memang masih jauh dari harapan tentunya. Tapi paling tidak atensi, perhatian, kasih sayang, rasa cinta kami. Pesannya bahwa ini adalah satu bidang yang betul-betul kami fokuskan," ungkap Wali Kota Bogor Bima Arya.

Ke depan, lanjut Bima, Pemkot Bogor terus berikhtiar untuk memperbaiki, meningkatkan jumlah penerima hingga menambah jumlah insentif. Untuk tahun ini baik jumlah penerima maupun besaran insentif untuk guru ngaji bertambah. Di tahun ini anggaran yang dikucurkan sebesar Rp5,04 miliar, naik dari tahun sebelumnya yang hanya sekitar Rp3 miliar.

"Terimakasih atas kolaborasi dengan Bank BJB, dengan BPJS Ketenagakerjaan. Jumlahnya terus ditambah, fasilitasnya juga kita tambah. Sekarang dimasukan disitu BPJS Ketenagakerjaan, jadi asuransi apabila terjadi sesuatu pada mereka," jelasnya.

Sementara itu, Deputi Direktur BPJS Ketenagakerjaan kanwil Jawa Barat Dodo Suharto mengatakan, jumlah guru ngaji yang sudah didaftarkan Pemkot Bogor ke BPJS Ketenagakerjaan sebanyak 2.802 orang.

"Apabila ada peserta atau guru ngaji yang mengalami kecelakaan kerja maka akan menjadi tanggung jawab BPJS untuk memberikan pengobatan sampai sembuh. Tentunya apabila ada peserta yang meninggal dunia pada saat bekerja, putra-putrinya akan mendapatkan beasiswa sampai menyelesaikan pendidikan S1. Jadi dua orang anak (dari guru ngaji) akan mendapatkan beasiswa dari kami," terang Dodo.

Dodo menambahkan, program dari Kota Bogor ini diharapkan menjadi contoh kota/kabupaten lain di Jawa Barat.

"Ini baru pertama kali. Kami berterima kasih kepada Pak Wali yang telah mendaftar guru ngaji di Kota Bogor menjadi peserta BPJS ketenagakerjaan. Sehingga kami dapat menjalankan amanah dari pemerintah yaitu menyelenggarakan jaminan sosial ketenagakerjaan di Kota Bogor," imbuhnya.

baca juga: BPJSTK

Di tempat yang sama, salah seorang guru ngaji penerima insentif, Ustadz Achmad Nizar menilai perhatian dari Pemkot Bogor sangat dirasakan manfaatnya.

"Alhamdulillah sudah lebih memperhatikan guru ngaji dalam beberapa tahun terakhir. Dulu sama sekali tidak ada. Bahkan tahun ini ada kenaikan insentif untuk para guru ngaji. Sekarang juga lebih mudah diberikan kartu ATM jadi bisa diambil setiap bulan, sebelumnya per tiga bulan sekali," kata Nizar yang merupakan guru ngaji di RW 02, Kelurahan Kebon Kelapa, Bogor Tengah.

"Semoga apa yang dilakukan Pemkot Bogor, khususnya Pak Walikota dan jajaran menjadi keberkahan. Insentif ini bisa digunakan untuk kebutuhan madrasah, disamping itu bisa buat kebutuhan sehari-hari. Harapan ke depannya, program insentif ini bisa terus ada," pungkasnya. (OL-3)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya