Headline
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
UJI coba pembelajaran tatap muka (PTM) di Jakarta resmi berakhir, Kamis (29/4). Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria atau yang akrab disapa Ariza mengatakan selama uji coba yang berlangsung sejak 7 April itu berjalan baik.
Pihaknya belum mendapatkan laporan hasil evaluasi yang menyeluruh karena saat ini evaluasi tersebut masih dilakukan oleh Dinas Pendidikan.
"Dari Disdik melakukan pengawasan, pemantauan setiap hari. Sejauh ini kami belum mendapat laporan yang negatif. Laporan yang kami terima secara umum sangat baik," kata Ariza di Balai Kota, Kamis (29/4).
Ia pun berharap uji coba PTM di Jakarta ini dapat menjadi bahan pertimbangan untuk secara resmi nantinya PTM dilakukan secara resmi di tahun ajaran baru.
"Apakah akan lanjut dengan jumlah lebih besar, dibuka dengan kapasitas terbatas dan lain-lain nanti Disdik akan evaluasi. Kita akan rapatkan bersama dan kita akan simpulkan dan kita akan putuskan yang terbaik bagi anak-anak kita," jelasnya.
Baca juga: Cegah Maladministrasi, Ombudsman Minta PTM dan PPDB Diawasi
Di sisi lain, PTM diharapkan menjadi salah satu solusi terbaik agar proses pembelajaran para pelajar tetap bisa berjalan secara bertahap di masa pandemi. Sebab, menurutnya, PTM tetap lebih baik dari Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ) karena hadirnya interaksi langsung dan diskusi antara guru dengan murid serta dengan sesama murid.
"Prinsipnya kita ingin memberikan pelayanan dan pendidikan ya g terbaik bagi anak-anak. Karena sudah setahun berada di rumah denga sekolah jarak jauh. Mudah-mudahn ke depan ada solusi yang terbaik sesuai juga harapan dari pemerintah pusat," tuturnya.
Sebelumnya, Pemprov DKI Jakarta menyelenggarakan uji coba PTM di 85 sekolah baik negeri maupun swasta di berbagai jenjang mulai dari kelas 4 SD hingga kelas 12 SMA/SMK.(OL-5)
Anies mengatakan belum bisa memastikan kegiatan tatap muka sekolah kapan bisa dilaksanakan karena harus melihat dulu perkembangan pandemi Corona Virus Desease 2019 (COVID-19).
GUBERNUR DKI Jakarta Anies Baswedan akan melakukan pengkajian mendalam soal pembukaan sekolah.
Banyak orangtua yang menolak sekolah tatap muka kembali diadakan, karena khawatir sekolah akan menjadi klaster penyebaran covid-19.
SEBANYAK 171.998 peserta didik di Jakarta tidak memiliki gawai untuk melakukan pembelajaran jarak jauh (PJJ).
Gelaran pembelajaran tatap muka belum bisa dilaksanakan di penghujung tahun ini atau tahun 2021 karena masih situasi covid-19.
PENYESUAIAN kurikulum harus dilakukan apabila Pemerintah Provinsi DKI Jakarta ingin menerapkan kegiatan belajar mengajar (KBM) campur
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved