Headline

Presiden memutuskan empat pulau yang disengketakan resmi milik Provinsi Aceh.

Fokus

Kawasan Pegunungan Kendeng kritis akibat penebangan dan penambangan ilegal.

Ini Peran Oknum yang Loloskan Kepulangan WNI dari India

Yakub Pryatama Wijayaatmaja
27/4/2021 18:06
Ini Peran Oknum yang Loloskan Kepulangan WNI dari India
Ilustrasi suasana di terminal internasional Bandara Soekarno-Hatta.(Antara)

POLDA Metro Jaya (PMJ) mengungkapkan peran tiga orang dalam dugaan pelanggaran aturan larangan masuk dan karantina dari India ke Indonesia.

Salah satu yang ditangkap ialah JD, warga negara Indonesia (WNI) yang baru pulang dari India. Kemudian, dua pelaku lainnya adalah S dan RW, yang mengaku sebagai petugas Bandara Soekarno-Hatta.

Kabid Humas PMJ Kombes Yusri Yunus menyebut S merupakan kenalan dari JD, yang sebelumnya pernah menggunakan jasanya.

Baca juga: Satgas: Tangkap Mafia yang Loloskan WNI tanpa Karantina

"RW ini adalah anak dari saudara S. Lalu, S ini mengaku protokol di bandara. Ini setelah kita dalami, ternyata memang dia berkecimpung di bandara tersebut," papar Yusri, Selasa (27/4).

Hal itu diakui JD saat dilakukan pemeriksaan. Dia mengatakan bahwa orang yang menggunakan jasanya agar lolos dari karantina dengan imbalan Rp6,5 Juta. Dari hasil pemeriksaan, pihak kepolisian berhasil menyita rekening S.

"Ini masih kita dalami terus, karena modus mekanismenya seperti apa. Ini sepertinya mulai berkembang lagi. Tim penyidik juga sedang melakukan pengejaran dua lagi WN India, yang sudah lolos juga," jelas Yusri.

Baca juga: Kemenkes Selidiki Mutasi Covid-19 Asal India

"Nanti kita sampaikan perkembangan selanjutnya, termasuk dua lagi ini. Bagaimana modusnya tanpa menggunakan prosedur ketentuan, di mana harus melalui karantina sesuai kebijakan pemerintah," imbuhnya.

Dia kembali menekankan bahwa WNA asal India harus menjalani karantina selama 14 hari. Lalu, WNA dari negara lain wajib karantina selama lima hari.

"Ini sangat berbahaya sekali bahwa kasus covid-19 di India sudah cukup tinggi. Jangan sampai dengan varian baru terjadi negara kita," pungkas dia.(OL-11)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya