Headline
Koruptor mestinya dihukum seberat-beratnya.
Transisi lingkungan, transisi perilaku, dan transisi teknologi memudahkan orang berperilaku yang berisiko.
WAKIL Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria mengungkapkan masih banyak orangtua murid yang ragu untuk mengizinkan anak-anaknya mengikuti uji coba pembelajaran tatap muka (PTM) di Jakarta.
Diketahui, mulai kemarin Pemprov DKI melakukan uji coba PTM di 85 sekolah negeri maupun swasta dengan berbagai jenjang hingga 29 April.
Pria yang akrab disapa Ariza itu mengatakan, baru 20-30% orangtua yang menyetujui anak-anaknya untuk ikut uji coba PTM.
Dari fakta tersebut, ditemukan orangtua yang tidak setuju justru datang dari siswa dengan jenjang yang lebih tinggi. Hal itu ia ketahui dari hasil tinjauannya langsung ke SMKN 2 Jakarta kemarin.
"Ternyata saya tanya tadi, dari SD, SMP, SMA, ternyata makin tinggi siswanya makin banyak orangtua yang belum memberikan kesempatan kepada anak-anak di sekolah tatap muka langsung. Tetapi sebaliknya justru anak-anak SD lebih banyak," kata Ariza di Balai Kota, Rabu (7/4) malam.
Baca juga: Sekolah Tatap Muka di DKI Diperluas jika Uji Coba Berhasil
Ia mengatakan kekhawatiran orangtua dari murid di jenjang yang lebih tinggi disebabkan mereka bertransportasi secara mandiri ke sekolah tanpa diantar orangtua. Para orangtua pun khawatir anak-anak mereka terpapar pada saat bertransportasi tersebut. Belum lagi, pada murid SMP atau SMA kerap kali melakukan kongkow-kongkow usai jam sekolah selesai dan tidak langsung pulang ke rumah.
"Karena anak-anak SD diantar langsung orangtuanya, dipastikan kehadirannya, dijaga. Kalau anak-anak yang lebih besar itu kan jalan sendiri. Itu dikhawatirkan di transportasi, di kereta, di bus, di halte dan tempat umum lainnya," jelas Ariza.
Ia pun mengatakan salah satu tujuan uji coba PTM ini adalah untuk mengetahui kondisi nyata seperti itu. Dengan demikian, pihaknya mendapat gambaran nyata yang dapat menjadi bahan pertimbangan saat nantinya PTM resmi dilaksanakan secara permanen mulai Juli mendatang sesuai kebijakan pemerintah pusat.
"Kurang lebih range-nya 20% sampai 30% yang mendapatkan persetujuan orangtua. Itulah kami berikan kesempatan tatap muka secara langsung melalui uji coba pembelajaran terbatas," tukasnya.(OL-5)
Studi terbaru mengungkapkan vaksinasi anak mengalami stagnasi dan kemunduran dalam dua dekade terakhir.
Diary, merek perawatan kulit (skin care) asal Bekasi, sukses menembus pasar Vietnam dan Jepang berkat inovasi produk, strategi digital, dan semangat pantang menyerah.
Produksi masker ini. bersamaan dengan produk lain seperti kopi, keripik udang dan coklat lokal membawa Worcas mendapatkan perhatian pasar domestik internasional.
Tahun 2020, sepasang peneliti India mengklaim lockdown global selama pandemi Covid-19 menyebabkan penurunan suhu permukaan bulan.
Jumlah wisman yang datang langsung ke Bali pada Januari-November 2023 sebanyak 5.782.260 kunjungan, sementara pada periode yang sama tahun 2019 sebanyak 5.722.807 kunjungan.
KETUA Satgas Covid-19 PB Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Erlina Burhan mengungkapkan bahwa human metapneumovirus atau HMPV tidak berpotensi menjadi pandemi seperti yang terjadi pada covid-19.
Sekolah Citra Kasih, Citra Garden Jakarta menggelar kegiatan open house
Kurikulum Singapura memang sedang menjadi tren belakangan ini, mengusung konsep edukasi sejak dini dengan menanamkan pemahaman bahwa sekolah adalah rumah.
"Dukungan ini misalnya dengan memberikan lebih banyak ruang bermain bersama teman, berolahraga, dan mengembangkan bakatnya.“
Penerapan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) menjadi hal yang mutlak dilakukan dalam mencegah penularan covid-19 di sekolah
KASUS covid-19 di berbagai daerah di Jawa Tengah kembali meningkat dan kini telah mencapai 1.555 warga dirawat di rumah sakit maupun isolasi
KASUS covid-19 di berbagai daerah di Jawa Tengah kembali meningkat dan kini telah mencapai 1.555 warga dirawat di rumah sakit maupun isolasi.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved