Headline

Pemilu 1977 dan 1999 digelar di luar aturan 5 tahunan.

Fokus

Bank Dunia dan IMF memproyeksikan pertumbuhan ekonomi Indonesia pada tahun ini di angka 4,7%.

PKS Desak Pembangunan Embung Kramat Jati Untuk Atasi Banjir

Putri Anisa Yuliani
23/2/2021 02:30
PKS Desak Pembangunan Embung Kramat Jati Untuk Atasi Banjir
Ilustrasi(Antara)

WAKIL Ketua DPRD DKI Jakarta dari Fraksi PKS Abdurrahman Suhaimi akan perjuangkan nasib lahan untuk embung di RW 03 Kelurahan Dukuh, Kramat Jati, Jakarta Timur untuk solusi atasi banjir yang disebabkan dari luapan Kali Cipinang. 

Ia meninjau langsung ke tempat yang rencananya akan dijadikan embung, Senin (22/2).

“Kalau ini jadi, maka akan banyak mereduksi genangan-genangan air di wilayah Kampung Rambutan dan Kampung Dukuh atau secara umum di Kramat Jati,” kata Suhaimi yang berasal dari daerah pemilihan Jakarta Timur V.

Suhaimi pun sudah mendengarkan permintaan dari tokoh masyarakat setempat agar pembangunan embung dapat dipercepat. Ia pun akan mendorong program ini agar bisa secepatnya dilakukan.

“Kita akan segera koordinasikan, selain ke Walikota dan Dinas terkait, juga dengan Pak Gubernur, kalau tidak ada masalah dengan lahannya, kita akan lihat anggarannya di 2021, jika tidak ada, insya Allah 2022 kita akan anggarkan, agar wilayah ini betul-betul digunakan sesuai dengan fungsinya dan terbebas dari banjir,” tutup Suhaimi.  

Sementara itu, Camat Kramat Jati Eka Darmawan menjelaskan, luas lahan ini milik Pemprov DKI yang dikelola Dinas Sosial karena ada pengalihan aset dari Kemensos RI dari eks panti sosial.

“Pada 2017 sudah diusulkan untuk menjadi wilayah tangkapan air, yaitu embung aliran dari Kali Cipinang, namun sampai saat ini pengalihan asetnya masih belum selesai,” katanya.

menurut Eka, sejak 2017 sudah disosialisasikan wilayah ini untuk embung kepada warga yang menempati lahan ini.  Warga yang menempati lahan tersebut sebagian besar adalah karyawan Kemensos RI dan sempat pindah ke rumah susun. Namun, karena asetnya belum dialihkan, akhirnya karyawan Kemensos RI tersebut kembali lagi menempati lokasi ini.

“Tapi pada prinsipnya mereka sudah setuju untuk dipindahkan jika sudah dialihkan,” tambahnya.

“Warga minta aspirasi ini agar didorong terus, agar pengalihan lahan dan kemudian pembangunan embung itu dilakukan dan semoga dapat menjadi solusi untuk dampak banjir,” kata Eka lagi.

Hal senada disampaikan Ketua RW 03, dirinya mengatakan, sudah 40 tahun menempati wilayah ini, sejak era Gubernur Sutiyoso.

“Warga sudah capek, hanya janji-janji saja untuk melakukan solusi banjir ini, dan warga disini sudah bersedia untuk dibebaskan lahannya, untuk kepentingan bersama agar tidak banjir lagi,” tandasnya. (OL-8)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Polycarpus
Berita Lainnya
Opini
Kolom Pakar
BenihBaik