Headline
Buruknya komunikasi picu masalah yang sebetulnya bisa dihindari.
Buruknya komunikasi picu masalah yang sebetulnya bisa dihindari.
Pemprov DKI Jakarta berupaya agar seni dan tradisi Betawi tetap tumbuh dan hidup.
TIM Disaster Victim Identification (DVI) Polri pada Kamis (21/1) ini berhasil mengidentifikasi empat korban Sriwijaya Air SJ 182.
Adapun keempat korban, yaitu Angga Fernanda Arion (27), Rion Yogatama (29), Rusni (44) dan Sevia Daro (24). Dari keempat korban tersebut, nama Sevia ada dalam daftar manifest. Sevia merupakan warga NTT yang memakai KTP milik orang lain, yakni Sarah Beatrice Alomau.
"Mudah-mudahan besok tim bisa mengidentifikasi lagi korban yang dapat dikenali. Sehingga, memberi kepastian kepada keluarga korban," jelas Kepala Biro Penerangan Masyarakat Divhumas Polri Brigjen Rusdi Hartono di RS Polri, Kamis (21/1).
Baca juga: Hari Ini, RS Polri Serahkan Tiga Jenazah Korban SJ 182
Kepala Laboratorium DNA Pusdokkes Polri Kombes Ratna menyebut keempat korban diidentifikasi lewat sampel DNA keluarga korban. Sevia, Rion dan Rusni teridentifikasi berdasarkan data pembanding DNA dari ayah kandung masing-masing. Sementera itu, Angga diidentifikasi melalui data pembanding DNA dari anaknya.
Dengan penambahan empat orang korban tersebut, total korban yang sudah teridentifikasi mencapai 47 korban. Adapun 43 korban ialah Yulian Andika, Ratih Windania dan Teofilus Ura Dari. Kemudian, Okky Bisma, Khasanah, Fadly Satrianto, Asy Habul Yamin, Indah Halimah Putri, Agus Minarni, Ricko dan Ihsan Adhlan Hakim.
Baca juga: Proses Argumentasi dalam Mengidentifikasi Jenazah Sriwijaya Air
Selanjutnya, Mia Trasetyani, Yohanes Suherdi, Pipit Piyono, Supianto, Toni Ismail, Dinda Amelia, Isti Yudha Prastika, Putri Wahyuni dan Rahmawati. Kemudian, Didik Gunardi, Athar Rizki Riawan, Gita Lestari Dewi, Fathima Ashalina Marhen, Rahamnia Ekananda, Fao Nuntius Zai, Yunni Dwi Saputri, Iuskandar dan Oke Dhurrotul.
Berikut, Rosi Wahyuni, Rizki Wahyudi, Nelly, Beben Sopian, Makrufatul Yeti, Arifin Ilyas dan Arneta Fauzia. Lalu, Kolisun, Grislend Gloria Natalies, Faisal Rahman, Andi Syifa Kamila, Shinta dan Mulyadi. Terdapat satu orang yang tak diungkap ke publik karena permintaan keluarga.(OL-11)
FANDY Lie (FL), adik bos Sriwijaya Air Hendry Lie segera diadili dalam kasus tindak pidana korupsi pengelolaan tata niaga komoditas timah.
KEJAKSAAN Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) menyampaikan pihaknya belum dapat memanggil bos Sriwijaya Air atau tersangka dari kasus korupsi timah, Hendry Lie alias HL
Permasalahan yang dimaksud yaitu perubahan thrust lever (tuas dorong) sebal kiri menjelang ketinggian 11 ribu kaki.
Nurcahyo mengaku pihaknya tak mengetahui penyebab suara pilot tak terekam. Diduga, pilot tidak menggunakan headset atau perangkat komunikasi selama mengudara.
“Bahwa benar adanya akun Instagram Sriwijaya Air telah diretas, dan kini kami berupaya secepatnya agar akun tersebut pulih seperti sediakala."
Pihaknya mengharapkan penyesuaian tarif tiket tersebut dapat membantu meringankan beban biaya operasional penerbangan yang tinggi sebagai imbas naiknya harga avtur.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved