Headline
Pemerintah merevisi berbagai aturan untuk mempermudah investasi.
Hingga April 2024, total kewajiban pemerintah tercatat mencapai Rp10.269 triliun.
DIREKTUR Operasional Basarnas Rasman mengatakan tim gabungan saat ini fokus dalam pencarian keberadaan kotak hitam dari Cockpit Voice Recorder (CVR) pesawat Sriwijaya Air SJ-182 yang jatuh di Kepulauan Seribu.
Rasman mengatakan pihaknya akan terus mencari keberadaan CVR yang belum ditemukan. Hal ini sekaligus membantah adanya informasi mengenai ditemukannya perekam suara kokpit itu.
"Khusus untuk masalah CVR, bahwa sampai saat ini belum kita temukan. Yang beredar di gambar adalah baru casingnya, ya," kata Sarman, di JICT II, Tanjung Priok, Jakarta Utara, Sabtu (16/1).
Lebih lanjut, Sarman mengatakan pihaknya juga masih mencari bagian tubuh korban dan puing-puing pesawat.
"Body part tetap diutamakan, karena ini menjadi harapan bagi keluarga korban. Yang kedua adalah serpihan juga tetap diprioritaskan, dan yang berikutnya ada CVR banyak menjadi pertanyaan," ungkap Sarman.
Sementara itu, Tim Disaster Victim Identification (DVI) Polri telah menerima 162 kantong jenazah yang berisi bagian tubuh korban jatuhnya pesawat Sriwijaya Air SJ-182.
"Data postmortem sampai hari ini pukul 01.00 WIB telah kami terima dari posko 1 Tanjung Priok sebanyak 162 kantong jenazah," ujar Komandan DVI Polri Kombes Hery Wijatmoko, di RS Polri, Jakarta, Sabtu (16/1).
Hery mengatakan dari 162 kantong jenazah tersebut,152 kantong jenazah tengah diperiksa untuk mengidentifikasi korban. Ia menuturkan pihaknya juga menerima 74 kantong properti.
Selain itu, Hery mengatakan tim DVI telah menerima 288 sampel DNA dari keluarga korban.
Per Sabtu (16/1) siang ini, tim DVI Polri telah mengidentifikasi sebanyak 17 jenazah korban, yakni Okky Bisma, Khasanah, Fadly Satrianto, Asy Habul Yamin, Indah Halimah Putri, Agus Minarni, Ricko, Ihsan Adhlan Hakim, Mia Trasetyani, Yohanes Suherdi, Pipit Priyono, Supianto, Toni Ismail, Dinda Amelia, Isti Yudha Prastika, Putri Wahyuni, dan Rahmawati. Empat jenazah korban telah diserahkan ke pihak keluarga, yakni Okky Bisma, Asy Habul Yamin, Fadly Satrianto, dan Ricko. (OL-8)
Posisi pesawat SJ182 setelah hilang kontak berada di perairan antara Pulau Laki dan Pulau Lancang, dengan maksimal kedalaman sekitar 20 meter-23 meter.
Ada informasi dari nelayan terdengar suara ledakan di sekitar Pulau Laki, Kepulauan Seribu. Polisi masih memastikan kebenaran informasi tersebut.
Direktorat Jenderal Perhubungan Laut mengerahkan tujuh kapal patroli Kesatuan Penjagaan Laut dan Pantai (KPLP) untuk membantu pencarian pesawat Sriwijaya Air SJ-182.
Seluruh kapal telah bergerak menuju lokasi yang disinyalir menjadi titik koordinat terakhir SJ-182.
Satu posko di Terminal 2D Kedatangan Bandara Soekarno-Hatta, satu Bandar Udara Supadio, Pontianak, dan satu lagi di kantor pusat Sriwijaya Air.
PMI telah menyiapkan 100 relawan untuk membantu evakuasi korban pesawat Sriwijaya Air kode penerbangan SJ182 yang hilang kontak, Sabtu (9/1) sore.
SIANG itu, saat pertama kali mendengar pesawat Sriwijaya Air SJ-182 hilang kontak, keluarga besar kopilot Diego Mamahit sempat merasa lega
Operasi pencarian dan pertolongan kecelakaan SJ-182 melibatkan sekitar 2.600 personel dari unsur-unsur SAR.
Pencairan dana diminta tidak dipersulit. Pemerintah tidak ingin masalah keluarga korban bertambah.
Suami Arneta, Yaman Zai, memastikan tiket virtual dengan logo maskapai Nam Air yang ia simpan di gawainya berisikan daftar nama istrinya dan tiga anaknya.
"Terpaksa karena cuaca buruk ekstrem, tinggi gelombang 2,5 meter."
Dalam satuan kecepatan, 1 knot sama dengan 1.852 kilometer per jam. Dengan kata lain, 50 knot sama dengan 92.600 kilometer per jam.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved