Headline

Buruknya komunikasi picu masalah yang sebetulnya bisa dihindari.

Fokus

Pemprov DKI Jakarta berupaya agar seni dan tradisi Betawi tetap tumbuh dan hidup.

FDR Ditemukan, KNKT : Butuh 5 Hari Ungkap Kecelakaan Sriwijaya Air

Insi Nantika Jelita
12/1/2021 18:25
FDR Ditemukan, KNKT : Butuh 5 Hari Ungkap Kecelakaan Sriwijaya Air
Ilustrasi: Kota hitam(Yusuf IBRAHIM / AFP)

KOTAK hitam berupa FDR (Flight Data Recorder) Sriwijaya Air SJ-182 sudah ditemukan pukul 14.00 WIB oleh tim SAR gabungan di sekitar Pulau Laki dan Pulau Lancang, Kepulauan Seribu, Jakarta.

Ketua Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) Soerjanto Tjahjono mengatakan, membutuhkan waktu hingga lima hari untuk mengungkap penyebab jatuhnya pesawat dengan rute Jakarta-Pontianak pada Sabtu (9/1).

"Kami mohon doa dari masyarakat agar pembacaan, pengunduhan dari FDR yang kami perkirakan akan memakan waktu dua sampai lima hari, semoga lancar dan dapat mengungkap misteri apa yang menjadi penyebab kecelakaan," kata Soerjanto di Pelabuhan JICT 2 Tanjung Priok, Jakarta, Selasa (12/1).

Tim SAR gabungan masih mencari Cockpit Voice Recorder (CVR) yang merupakan bagian lain dari black box. Alat tersebut diketahui menyimpan isi percakapan pilot dan kopilot selama penerbangan.

Baca juga: Akhirnya Kotak Hitam Sriwijaya Air SJ 182 Ditemukan

"Hari ini kita bisa menemukan FDR dan kedua pinker. Namun memang kondisi pinker terlepas dari kedua black box-nya. Alhamudillah kita bisa menemukan flight data recorder," jelas Soerjanto.

Sebelumnya KNKT juga melaporkanPesawat Sriwijaya Air SJ 182 di Perairan Kepulauan Seribu (9/1), diduga tidak meledak di udara sebelum terjatuh ke laut.

Pada pukul 14.40 WIB pesawat mencapai ketinggian 10.900 kaki, lalu pesawat mulai turun dan data terakhir pesawat pada ketinggian 250 kaki.

Soerjanto menuturkan, rerekamnya data sampai dengan 250 kaki, mengindikasikan bahwa sistem pesawat masih berfungsi dan mampu mengirim data. Dari data ini kami menduga bahwa mesin masih dalam kondisi hidup sebelum pesawat membentur air.

"Luas sebaran ini konsisten dengan dugaan bahwa pesawat tidak mengalami ledakan sebelum membentur air" tutur Soerjanto. (OL-4)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Akhmad Mustain
Berita Lainnya