Headline
Hakim mestinya menjatuhkan vonis maksimal.
Talenta penerjemah dan agen sastra sebagai promotor ke penerbit global masih sangat sedikit.
KEPALA Biro Penerangan Masyarakat Divhumas Mabes Polri Brigjen Rusdi Hartono mengatakan tim Disaster Victim Identification (DVI) mulai mengidentifikasi tujuh kantong jenazah yang berisi bagian tubuh korban jatuhnya pesawat Sriwijaya Air SJ-182.
Rusdi mengatakan mulai besok tim DVI akan mengidentifikasi potongan tubuh korban melalui 21 sampel DNA yang telah dikumpulkan hari ini. Rusdi mengatakan sebanyak 306 personel yang terdiri dari Polri, TNI, Kementerian Kesehatan, dan Perhimpunan Dokter Forensik Indonesia akan bekerja sama mengidentifikasi jenazah korban.
"Mulai besok tim akan melakukan identifikasi terhadap kantong jenazah maupun hal lain yang berhubungan dengan kecelakaan tersebut," kata Rusdi di RS Polri Kramat Jati, Jakarta Timur, Minggu (10/1).
Rusdi berharap keluarga korban dapat mendatangi Posko Antemortem DVI di RS Polri untuk memberikan data dan informasi mengenai korban. Data dan informasi itu bisa berupa dokumen seperti ijazah, kartu keluarga. Selain itu, juga dibutuhkan sampel DNA dari keluarga satu darah dari korban, seperti orang tua dan anak.
Baca juga : Posisi Blackbox Pesawat Sriwijaya SJ 182 sudah Diketahui
"Atau keterangan apa pun bisa membantu mengidentifikasi jenazah yang ada dalam kecelakaan tersebut," kata Rusdi.
Sebelumnya, Pesawat Sriwijaya Air SJ 182 rute Jakarta-Pontianak telah hilang kontak pada Sabtu (9/1). Terakhir terjadi kontak pada pukul 14.40 WIB.
Kronologis hilangnya kontak, pesawat SJ 182 8735 PK CLC Soetta-Pontianak take off pada pukul 14.36 WIB. Pukul 14.37 WIB pesawat terpantau pada ketinggian 1700 kaki dari Jakarta. Diizinkan naik ke ketinggian 29 ribu kaki, dengan mengikuti standard instrument departure.
Pada pukul 14.40 WIB Jakarta Route melihat pesawat Sriwijaya Air tersebut tidak pas mengikuti arah koordinat 075 derajat, melainkan ke barat laut (north west). Air Traffic Controller (ATC) langsung melaporkan arah pesawat, tapi dalam hitungan detik pesawat itu hilang dari radar.
Pesawat diduga jatuh di antara Pulau Laki dan Pulau Lancang. Total manifest tercatat 50 orang penumpang, terdiri dari 40 dewasa, 7 anak-anak dan 3 bayi serta 12 kru pesawat. (OL-2)
Pesawat Air India penerbangan 171 jatuh kurang dari 40 detik setelah lepas landas di ahmedabad, Gujarat.
Biro Investigasi Kecelakaan Pesawat India resmi memulai penyelidikan insiden jatuhnya pesawat Air India di Ahmedabad.
PESAWAT penumpang milik Air India yang menuju London, Inggris, jatuh tak lama setelah lepas landas dari Ahmedabad, India barat laut, pada Kamis (12/6) waktu setempat.
PESAWAT maskapai Air India dengan nomor penerbangan AI171 mengalami kecelakaan beberapa saat setelah lepas landas dari Bandara Internasional Sardar Vallabhbhai Patel, Ahmedabad.
Dave Shapiro, salah satu pendiri Sound Talent Group yang menaungi Sum 41, Story of the Year menjadi salah satu korban tewas dalam jatuhnya pesawat kecil di San Diego.
Presiden Amerika Serikat Donald Trump menyesali insiden jatuhnya pesawat di Kota Philadelphia di Negara Bagian Pennsylvania, Amerika Serikat, Jumat (31/1) lalu.
FANDY Lie (FL), adik bos Sriwijaya Air Hendry Lie segera diadili dalam kasus tindak pidana korupsi pengelolaan tata niaga komoditas timah.
KEJAKSAAN Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) menyampaikan pihaknya belum dapat memanggil bos Sriwijaya Air atau tersangka dari kasus korupsi timah, Hendry Lie alias HL
Permasalahan yang dimaksud yaitu perubahan thrust lever (tuas dorong) sebal kiri menjelang ketinggian 11 ribu kaki.
Nurcahyo mengaku pihaknya tak mengetahui penyebab suara pilot tak terekam. Diduga, pilot tidak menggunakan headset atau perangkat komunikasi selama mengudara.
“Bahwa benar adanya akun Instagram Sriwijaya Air telah diretas, dan kini kami berupaya secepatnya agar akun tersebut pulih seperti sediakala."
Pihaknya mengharapkan penyesuaian tarif tiket tersebut dapat membantu meringankan beban biaya operasional penerbangan yang tinggi sebagai imbas naiknya harga avtur.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved