Headline
KPK akan telusuri pemerasan di Kemenaker sejak 2019.
KEPALA Suku Dinas Sosial Jakarta Pusat Ngapuli Parangin-angin menduga maraknya tunawisma di Jakarta Pusat, karena terbuai janji Menteri Sosial Tri Rismaharini. Dengan adanya janji diberikan pekerjaan, pelatihan, hingga diberi rumah membuat gelandangan muncul dan tampak di jalanan ibu kota.
"Bisa jadi ini karena Bu Mensos menginfokan dan menjanjikan kepada kaum marjinal akan diberikan pekerjaan, pelatihan, hingga diberikan rumah," ucap Ngapuli, ketika dihubungi, Rabu (6/1).
Dengan maraknya tunawisma itu, ia mengatakan pihaknya bersama Satuan Polisi Pamong Praja menjaring para tunawisma di wilayah Jakarta Pusat, Selasa (5/1). Hasilnya, 29 tunawisma terjaring dan diamankan. "Semua ditaruh di GOR Tanah Abang," ucapnya.
Ngapuli mengatakan pihaknya akan meminta keterangan dari para tuna wisma. Selain itu, juga akan diberi pelatihan.
"Akan kita bawa ke panti untuk diberikan pelatihan. Nanti ada tim dari Sudin Sosial dan Psikolog," ucapnya.(OL-13)
Baca Juga: Mensos Ajak Gelandangan Tempati Penampungan Sementara
Sekolah Rakyat telah beroperasi di 100 titik di seluruh Indonesia dan jumlahnya akan bertambah menjadi 165 titik pada September 2025 mendatang.
Kementerian Sosial (Kemensos) memastikan kebutuhan dasar bagi para korban gempa bumi di Kabupaten Poso, Sulawesi Tengah, telah terpenuhi
KPK kembali mengembangkan kasus dugaan rasuah terkait penyaluran bansos di Kemensos. Surat perintah penyidikan (sprindik) diterbitkan dari Agustus 2025.
Kemensos mengirim bantuan logistik untuk korban bencana gempa di Kabupaten Poso, Sulawesi Tengah.
Upacara Peringatan Hari Kemerdekaan Indonesia dipimpin Inspektur Jenderal Kemensos, Dody Sukmono, yang tampil mengenakan pakaian adat Dayak.
Kemensos menelusuri temuan penerima bansos yang terindikasi tidak wajar. Dalam data tersebut, sejumlah nama tercatat sebagai pegawai BUMN, dokter, hingga manajer perusahaan.
Penyakit lingkungan di Jakarta masih sangat kompleks, seperti kenakalan remaja, tawur, narkoba, hingga judi online.
Gelandangan: Memahami akar masalah sosial, dampak, dan solusi efektif untuk menciptakan masyarakat inklusif dan berkeadilan. Lihat disini Selengkapnya
DiharapkanĀ hasil kajian peneliti bisa menjadi landasan Pemkot Jakarta Selatan untuk menyelesaikan masalah sosial yang ada.
Urai masalah sosial modern: ketimpangan, kemiskinan, diskriminasi. Temukan solusi inovatif untuk masyarakat inklusif dan sejahtera.
Contoh Masalah Sosial: Kupas tuntas akar masalah sosial, dampak, dan solusi inovatif untuk masyarakat inklusif.
Hingga Januari 2024, berdasarkan data di stunting.jakarta.go.id terdapat 39.793 balita di Jakarta yang memiliki permasalahan gizi.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved