Headline
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
POLDA Metro Jaya mengatakan aksi demonstrasi 1812 yang digelar pada 18 Desember 2020 lalu diduga melanggar protokol kesehatan covid-19. Kasus kerumunan aksi 1812 itu kini masuk tahap penyidikan.
Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol Yusri Yunus mengatakan pihaknya telah melakukan penyelidikan terhadap 455 peserta aksi yang ditangkap karena melanggar protokol kesehatan. Polisi juga telah memanggil penanggung jawab serta panitia aksi 1812.
"Sembilan (penanggung jawab serta panitia aksi 1812) kita lakukan klarifikasi (pemanggilan) tapi belum klarifikasi. Kemudian kita lakukan gelar perkara dan pagi ini kita naik ke tingkat penyidikan," kata Yusri di Lapangan Silang Monumen Nasional (Monas), Jakarta Pusat, Senin (21/12).
Baca juga: Polri tidak Keberatan Komnas HAM Periksa Kasus Bentrok dengan FPI
Yusri mengatakan kasus kerumunan aksi 1812 dipersangkakan dengan Pasal 169 atau Pasal 160 Kitab Undang-Undang Hukum Pidana (KUHP). Serta pasal 93 Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2018 Tentang Kekarantinaan Kesehatan.
Penyidik akan kembali memanggil para penanggung jawab serta panitia aksi 1812 untuk dimintai keterangan. Namun, Yusri belum membeberkan jadwal pemanggilan tersebut.
"Rencananya, kita akan panggil sebagai saksi, kita masih persiapkan (jadwal pemanggilan)," ucap Yusri.
Polda Metro Jaya mengungkap sebanyak tujuh peserta aksi 1812 kedapatan membawa senjata tajam dan narkotika jenis ganja. Lima tersangka membawa sajam ditangkap Polres Jakarta Utara, Jakarta Selatan, dan Tangerang Kota.
Kemudian, dua tersangka membawa narkotika jenis ganja ditangkap di Polres Depok.
Sementara itu, polisi juga menemukan 28 peserta aksi 1812 yang dinyatakan reaktif covid-19. Mereka langsung dibawa ke Rumah Sakit Darurat Wisma Atlet untuk melakukan pemeriksaan lanjutan.
Sebelumnya, Aliansi Nasional Antikomunis (ANAK NKRI) menggelar aksi unjuk rasa bertajuk 1812 di depan Istana Negara, Jakarta Pusat, Jumat (18/12). Sebanyak tiga organisasi masyarakat tergabung dalam ANAK NKRI, yakni Persaudaraan Alumni (PA) 212, FPI, dan Gerakan Nasional Pengawal Fatwa (GNPF) Ulama.
Massa menuntut pengungkapan kasus penembakan enam anggota laskar FPI.
Selain mendesak pengungkapan kasus penembakan enam anggota FPI, massa aksi juga menuntut pembebasan tanpa syarat pentolan FPI, Rizieq Shihab. Mereka meminta negara menghentikan kriminalisasi ulama dan diskriminasi hukum. (OL-1)
Hingga saat ini PCR diagnostic test yang telah lulus uji validasi berjumlah 250 kit dari target 50 ribu kit pada akhir Mei
Peneliti menaksir 1 menit berbicara keras menghasilkan lebih dari 1.000 droplet mengandung virus yang akan tetap mengudara selama 8 menit atau lebih dalam ruang tertutup.
Situasi ini memiliki dua konsekuensi pada individu, yakni insomnia atau kantuk berlebihan. Keduanya menyebabkan kerugian fungsional
Di tiap-tiap negara, emisi turun rata-rata 26% saat puncak pembatasan wilayah di negara masing-masing. Namun, itu bersifat sementara karena tidak mencerminkan perubahan struktural
Vitamin K adalah kunci untuk produksi protein yang mengatur pembekuan dan dapat melindungi terhadap penyakit paru-paru.
Tidak ada bukti bahwa virus itu dapat ditularkan oleh serangga pengisap darah yang menyebarkan demam berdarah dan penyakit lain ketika menggigit manusia.
JUMLAH total kasus covid-19 di Jawa Barat, saat ini mencapai 427 kasus. Daerah dengan penjangkitan tertinggi ialah Kota Depok dengan 66 kasus, dan Kota Bandung sebanyak 63 kasus.
Berdasarkan catatan Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) RI, tidak kurang dari 243 bapaslon ditemukan melanggar. Jumlah itu mencakup sepertiga dari total 735 bapaslon.
Tiga kali melanggar protokol kesehatan, jika kontestan itu terpilih, pelantikan yang bersangkutan ditunda 6 bulan untuk disekolahkan dalam jaringan Institut Pemerintahan Dalam Negeri
KOMISI Pemilihan Umum (KPU) menyatakan ada sembilan perbedaan dalam pemungutan suara di Pilkada 2020
Kelima pemain bola itu melanggar protokol medis setelah dikunjungi tukang cukur pribadi tanpa menggunakan masker.
Ia mengatakan hanya ingin bermain ketika adanya protokol medis yang ketat untuk para pemain.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved