Headline
Kemenu RI menaikkan status di KBRI Teheran menjadi siaga 1.
POLISI menelusuri senjata tajam milik remaja yang mengaku Ketua Pencinta Habib Bahar wilayah Garut, RP, 16, yang diamankan di Polres Jakarta Selatan.
Kasat Reskrim Polres Metro Jakarta Selatan AKBP Jimmy Christian Samma mengatakan pihaknya telah mengantongi identitas yang memberi senjata tajam itu kepada RP dan akan dipanggil untuk dimintai keterangan lebih lanjut.
"Nanti akan kami panggil. Sudah ada pengakuan namanya, namun kami masih dalami siapa orang itu yang sebenarnya, karena yang bersangkutan baru sampaikan nama panggilan," kata Jimmy, di Polres Jakarta Selatan, Jumat (18/12).
Jimmy mengatakan diduga rekan RP berada di Petamburan, Jakarta Pusat. Dari pengakuannya, RP bertemu beberapa kali saat berkunjung ke sana dan mendapatkan sebilah pisau panjang dari rekannya itu.
Jimmy mengaku pihaknya akan mendalami apakah rekan RP tersebut juga terkait dengan FPI yang merupakan salah satu ormas di Petamburan.
"Kita dalami dulu. Intinya di sekitar Petamburan bertemu teman-temannya. Belum kita dalami terkait FPI atau bukan. Yang jelas yang bersangkutan dari Garut ke Petamburan lalu ke sini," kata Jimmy.
Baca juga : Massa Aksi 1812 Reaktif Covid-19 akan Dibawa ke Wisma Atlet
Sebelumnya, polisi menangkap RP yang membawa senjata tajam ke Polres Metro Jakarta Selatan. RP diamankan bersama AB yang menemaninya ke Polres Metro Jakarta Selatan, Kamis (17/12) sekitar pukul 14.00 Wib kemarin.
Saat diamankan, RP mengenakan kaos bergambar Bahar Bin Smith dengan tulisan Pecinta Habib Bahar. Ia juga mengenakan topi berwarna putih bertuliskan Alumni 212.
Awalnya RP dan AB berputar-putar di sekitar Polres Metro Jakarta Selatan dengan gerak-gerik yang terlihat mencurigakan. Saat itu, jajaran Polres Metro Jakarta Selatan sedang melakukan penyekatan jalan sebagai bagian dari simulasi pengamanan.
Lalu, polisi menggeledahnya dan RP kedapatan membawa sebilah pisau dengan gagang berwarna hitam di dalam tasnya.
Saat dimintai keterangan, Jimmy mengatakan RP memberikan alasan tak masuk akal mengenai kedatangannya yang ingin membuat SIM. Padahal, KTP-nya menunjukkan ia warga Garut, Jawa Barat. (OL-2)
PEMERINTAH Amerika Serikat (AS) sedang mempertimbangkan untuk menunda pengiriman senjata ke Ukraina.
Pendanaan penjualan senjata baru ke Ukraina telah ditangguhkan dalam beberapa minggu belakangan di tengah pembekuan bantuan luar negeri.
Selain dua orang preman, anggota mengamankan sejumlah senjata berupa tombak, double stick, golok, dan airsoft gun serta 3 unit sepeda motor.
KOREA Utara mengatakan bahwa penjualan senjata terbaru yang diusulkan AS tidak akan menyelamatkan Korea Selatan dari kekurangan strategis.
AS telah mengucurkan Rp356,8 triliun untuk mendukung operasi militer Israel, termasuk di Gaza, Lebanon, dan Suriah. Kucuran bantuan itu diberikan sejak 7 Oktober 2023.
Pelapor PBB menambahkan bahwa ini adalah kewajiban yang timbul dari Konvensi Jenewa 1949 untuk memastikan bahwa negara lain menghormati hukum humaniter internasional.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved