Headline
Buruknya komunikasi picu masalah yang sebetulnya bisa dihindari.
Buruknya komunikasi picu masalah yang sebetulnya bisa dihindari.
Pemprov DKI Jakarta berupaya agar seni dan tradisi Betawi tetap tumbuh dan hidup.
INDONESIA Police Watch (IPW) mengapresiasi langkah TNI yang menurunkan baliho dan poster Imam Besar Front Pembela Islam (FPI) Rizieq Shihab di Jakarta.
Sebelumnya, Pangdam Jaya Mayjen TNI Dudung Abdurachman memerintahkan jajarannya untuk menurunkan baliho Rizieq dengan jargon revolusi akhlak. Personel TNI pun berpatroli dari kawasan Monas ke area Slipi.
Kemudian, petugas menurunkan baliho yang terpasang di sejumlah ruas jalan saat patrol. Misalnya, wilayah Tanah Abang yang dekat dengan markas FPI di Petamburan.
Baca juga: Pangdam Jaya: FPI Dibubarkan Saja, Gak ada Gunanya?
"Kami memberi apresiasi pada TNI yang sudah melakukan penurunan poster Rizieq di berbagai tempat. IPW mendukung manuver TNI di wilayah sipil di Petamburan atau di sekitar markas FPI pimpinan Rizieq," ujar Ketua Presidium IPW Neta S. Pane dalam keterangan resmi, Jumat (20/11).
Penurunan baliho sebenarnya merupakan tugas Satpol PP dan polisi. Namun, Neta menilai Satpol PP dan polisi seperti tidak berani menurunkan baliho atau spanduk terkait Rizieq. Alhasil, TNI harus turun tangan.
"Sesuai ketentuan perda, semua pemasangan spanduk, poster dan baliho harus memiliki izin dan tidak boleh dipasang seenaknya. Namun, Satpol PP dan Polri tidak berani mencabut baliho Rizieq. Sebab itu, IPW memberi apresiasi kepada Pangdam Jaya," imbuh Neta.
Baca juga: FPI Klaim Pernikahan Anak Rizieq Hanya Undang 30 Orang
Selain itu, dia menilai langkah TNI berpatroli di kawasan Petamburan, Jakarta, beberapa waktu lalu menjadi sinyal bahwa TNI ikut mengawasi manuver Rizieq. Kehadiran TNI dikatakannya sebagi bukti bahwa negara hadir. Serta, menyiratkan negara tidak tunduk terhadap Rizieq.
"Sangat wajar jika TNI turun tangan mengambil alih pengendalian situasi di sekitar Petamburan dan pencabutan baliho Rizieq. Ini sekaligus menunjukkan negara tidak boleh kalah pada pihak yang bermanuver ingin mengacaukan, atau merusak keutuhan NKRI," pungkasnya.(OL-11)
Kasus Jumhur Hidayat, terkait kritik RUU Omnibuslaw, belum final di MA. Beberapa laporan kriminalisasi kepada Habib Rizieq, Rocky Gerung, dan lain sebagainya juga masih menggantung.
Adapun massa PA 212 mulai tiba di kawasan Monas sekitar pukul 01.30 WIB.
Mereka bernyanyi sembari mengibarkan bendera merah putih dan Palestina.
Muhammad Rizieq Shihab berorasi di depan ribuan massa yang hadir dalam reuni akbar Persaudaraan Alumni (PA) 212 di kawasan Monumen Nasional (Monas), Senin (2/12) pagi.
Jokowi selaku tergugat juga kembali tak hadir. Majelis Hakim kembali mempermasalahkan alamat pemanggilan Jokowi yang berada di luar wilayah hukum PN Jakarta Pusat.
Mantan pimpinan FPI Habib Rizieq Shihab hari ini dinyatakan bebas murni oleh BP Kelas Satu Jakarta Pusat. Rizieq Shihab menuntut penyelesaian kasus KM 50 yang menewaskan enam aggotanya.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved