Headline

Buruknya komunikasi picu masalah yang sebetulnya bisa dihindari.

Fokus

Pemprov DKI Jakarta berupaya agar seni dan tradisi Betawi tetap tumbuh dan hidup.

Kota Harus Siaga Tangani Banjir

(Put/Hld/J-1)
20/11/2020 02:30
Kota Harus Siaga Tangani Banjir
BANJIR ROB DI JAKARTA: Warga beraktivitas saat banjir rob di kawasan Sunda Kelapa, Jakarta, Selasa (17/11/2020).(ANTARA FOTO/Galih Pradipta/aww.)

WAKIL Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria meminta agar pemerintah kota di lima wilayah siaga untuk menangani banjir di musim hujan. Ia mengatakan, setiap pemkot paling tidak melakukan persiapan dengan menguji coba atau melakukan simulasi penanganan banjir serta evakuasi pengungsi

“Ya kita melakukan persiapan-persiapan semuanya termasuk simulasi. Nanti kita harus simulasikan ini semua agar siap,” kata Ariza, panggilan akrab Wagub, di Kantor Wali Kota Jakarta Timur, kemarin.

Ariza menegaskan, dalam musim hujan ini, selain curah hujan yang akan bertambah dari tahun ke tahunnya, tantangan lain yang harus dihadapi pemerintah dan masyarakat ialah efek dari fenomena cuaca La Nina.

Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofi sika (BMKG) sudah memprediksi adanya La Nina yang akan menimpa seluruh Indonesia. La Nina ini berdampak pada curah hujan tinggi, angin, serta petir yang lebih besar daripada musim hujan normal.

“Tidak hanya itu, tantangan kita lainnya juga ialah pandemi covid-19. Jadi itu tiga tantangan yang harus kita hadapi saat ini secara bersamaan. Untuk itu, perlu rencana kerja yang baik dan persiapan yang optimal,” tegasnya.

Ariza juga menyerahkan sarana dan prasarana pendukung dari BPBD DKI Jakarta kepada Wali Kota Jakarta Timur M Anwar. Bantuan yang diberikan berupa 7 unit perahu berbahan bekas jeriken yang telah dimodifikasi sedemikan rupa oleh BPBD DKI Jakarta. Selain itu juga diberikan, yaitu pelampung, 4.500 buku pedoman pengendalian banjir, dan 200 buah masker.

Sementara itu, banjir rob kembali melanda Pulau Pari, Kepulauan Seribu, sejak Senin (16/11). Banjir yang merendam pulau wisata ini merupakan banjir rob kedua yang terjadi selama 2020.

Ketua RT 01, Pulau Pari, Edi Mulyono, mengatakan banjir rob yang terjadi pada 2020 merupakan fenomena banjir yang berbeda dengan banjir banjir sebelumnya. Untuk pertama kalinya, Pulau Pari mengalami dua kali banjir rob dalam setahun, yaitu pada Juli dan senin lalu.

“Sebelumnya belum pernah sampai naik ke darat, paling hanya sampai bibir pantai. Tapi sekarang lebih parah. Sampai membawa perahu ke darat,” Kata Edi.

Wahana Lingkungan Hidup Indonesia (Walhi) Jakarta menilai fenomena banjir rob yang sekarang terjadi di Pulau Pari tidak terlepas dari perubahan iklim yang tengah terjadi secara global. (Put/Hld/J-1)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Triwinarno
Berita Lainnya