Headline
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
AKHIR-akhir ini marak terjadi pembegalan pada para pesepeda yang sedang berkegiatan di Jakarta. Terakhir, anggota Angkatan Laut dibegal saat sedang bersepeda di sebuah jalan protokol.
Kepala Dinas Perhubungan DKI Jakarta Syafrin Liputo menyarankan agar tidak menjadi sasaran pembegalan, para pesepeda diimbau untuk mengamankan barang berharga. Sebab, dari beberapa peristiwa pembegalan, para pelaku hanya mengincar barang berharga yang mudah dibawa seperti telepon genggam dan dompet.
"Penjambretan ini yang disasar adalah handphone, dompet, tas. Kalau pun membawa barang-barang itu, handphone masukkan ke kantong sehingga tidak terlihat dan tidak ada peluang penjambret. Itu kita minimalisir. Karena kejahatan itu muncul bukan karena niat di pelaku, tetapi karena adanya kesempatan bagi pelaku untuk melakukan kejahatan. Kesempatan ini yang kita tutup, yang bawa hp, masukkan ke kantong," kata Syafrin di Jakarta, Jumat (30/10).
Baca juga: Dishub DKI Koordinasi dengan Polda Terkait Begal Sepeda
Di samping itu, Syafrin tidak menyarankan pesepeda meletakkan barang berharganya di saku yang ada di baju olahraga khusus pesepeda. Pada baju olahraga khusus pesepeda, terdapat kantung berkaret di bagian belakang baju. Menurutnya, meletakkan barang berharga di kantung-kantung di belakang baju tersebut sangat riskan karena mudah dijambret.
Syarin juga menyarankan pesepeda tidak beraktivitas sendirian terutama di malam hari. Malam hari, menurutnya, juga sangat rawan terjadi pembegalan.
"Makanya kami mengimbau kepada para pesepeda untuk tidak melakukan perjalanan sendiri. Pada pagi hari di mana petugas tidak ada kemudian atau pada malam hari hindari melakukan perjalanan sendiri. Lakukan perjalanan secara berkelompok sehingga saling mengawasi," tuturnya.(OL-5)
Para pelaku selalu mempersenjatai diri dengan senjata tajam berupa golok. Mereka tidak segan-segan membacok korban, jika tidak menyerahkan kendaraannya.
TEREKAM kamera pengawas atau CCTV saat beraksi, tiga pelaku begal dengan modus meminta hotspot ditangkap satreskrim Polrestabes Bandung, Provinsi Jawa Barat.
Polisi di Kabupaten Bekasi terus menekan tingkat kriminalitas jalanan
KABID Humas Polda Metro Jaya Kombes Argo Yuwono mengatakan tindakan yang meresahkan masyarakat yang dilakukan gangster di bulan Ramadan ini menurun.
Setelah kejadian pembegalan dan mengetahui jika polisi memburunya, terduga pelaku tidak pernah lagi pulang ke rumahnya.
Kejadian itu bermula saat korban sedang menghubungi rekannya untuk meminta bantuan. Tiba-tiba pelaku menggunakan sepeda motor mencoba merampas ponsel yang sedang dipegang korban.
Pendiri komunitas Bike to Work Poetoet Soedarjanto mengapresiasi minat masyarakat yang meninggi untuk menggunakan sepeda di tengah pandemi covid-19
"Pas naik sepeda dia kumpul 10 sampai 20 orang kumpul itu yang menjadi permasalahan penyebaran (covid-19),"
Dishub DKI pun sudah menerjunkan personel untuk melakukan patroli. Namun, kewenangan patroli yang dilakukan petugas Dishub DKI terbatas di jalur-jalur sepeda.
Polisi serius untuk menangani kasus begal terhadap pesepeda yang marak belakangan ini
Polri terus mengejar jaringan dari pelaku begal sepeda ini. Karena para pencuri ini tidak bekerja sendirian. Melainkan ada jaringan yang mengorganisir.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved