Headline

Presiden sebut negara butuh kepolisian tangguh, unggul, bersih, dan dicintai rakyat.

Fokus

Puncak gunung-gunung di Jawa Tengah menyimpan kekayaan dan keindahan alam yang luar biasa.

Pemkot Depok Gelar Rapat Simulasi Suntik Vaksin Covid-19

Kisar Rajagukguk
22/10/2020 21:20
Pemkot Depok Gelar Rapat Simulasi Suntik Vaksin Covid-19
Ilustrasi(Dok MI)

PEMERINTAH Kota Depok menggelar rapat simulasi pemberian vaksin korona atau covid-19, Kamis (22/10).

Pejabat sementara Wali Kota Depok Dedi Supandi mengatakan rapat simulasi pemberian vaksin covid-19 dipusatkan di Puskesmas Tapos, Kota Depok.

Dedi mengatakan, jumlah warga Kota Depok yang akan divaksin pada tahap awal adalah sebanyak 392 ribu orang. Jumlah itu bertambah 102 ribu dari rencana awal yang hanya 290 ribu warga.

"Jumlah tersebut ditetapkan setelah Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kota Depok melakukan evaluasi," katanya.

Menurut Dedi, sasaran warga yang akan divaksin sebanyak 60%. Hanya saja di tahap awal baru 20% saja vaksin yang akan didistribusikan ke Depok.

“Hari ini rapat ada beberapa hal untuk evaluasi gugus tugas. Yang dibahas itu tentang rencana simulasi vaksin di Kota Depok termasuk paparan dari Dinas Kesehatan (Dineks) Kota Depok,” ujar Dedi.

Dia menyebut jumlah warga yang akan divaksin sudah diklasterisasi oleh Gugus Tugas Kota Depok. “Misalnya TNI, Polri kemudian juga pengurus RT dan RW, kelurahan sampai dengan pelaku ekonomi. Sudah dipetakan seperti itu,” ucapnya.

Saat simulasi nanti, warga yang sudah terklasterisasi datang ke lokasi. Kemudian datang ke meja registrasi dan diberikan penyuluhan. Selanjutnya warga masuk ke ruang vaksin.

“Setelah pemberian vaksin, ada rest sekitar maksimal 30 menit sambil ditanya apakah terjadi reaksinya seperti apa. Kemudian setelah itu mereka keluar. Nanti keluar juga kita melakukan pemantauan,” tambahnya.

Dedi menegaskan tidak semua warga divaksin. Mereka yang di vaksin adalah warga yang sehat saja. Kemudian adalah warga dengan rentang usia 18-59 tahun.

“Yang divaksin itu harus orang sehat. Jadi jangan berpikir yang divaksin adalah orang yang terkena atau OTG. Syarat diberikan vaksin adalah harus orang sehat. Kita maksimalkan secara identifikasi dari kesehatan 18-59 tahun,” pungkasnya.(OL-8)

 



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Polycarpus
Berita Lainnya
Opini
Kolom Pakar
BenihBaik