Headline
KPK akan telusuri pemerasan di Kemenaker sejak 2019.
DINAS Perhubungan DKI Jakarta mencatat penurunan volume lalu lintas kendaraan selama Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) jilid 2 yang berlangsung sejak 14 September.
"Volume lalu lintas kendaraan bermotor rata-rata per hari mengalami penurunan sebesar 10,17%, dibandingkan saat pemberlakuan PSBB transisi," ujar Kepala Dinas Perhubungan DKI Syafrin Liputo dalam keterangan resmi, Senin (5/10).
Penurunan volume lalu lintas juga tercatat pada lalu lintas sepeda, yakni mencapai 45,7%. Selain itu, jumlah penumpang angkutan umum perkotaan harian juga menurun. Saat ini, hanya ada 613.669 penumpang per hari.
"Volume penumpang angkutan umum perkotaan mengalami penurunan sebesar 19,22%, dibandingkan saat pemberlakuan PSBB transisi yang jumlahnya mencapai 759.726 penumpang per hari," imbuh Syafrin.
Baca juga: Wagub DKI Tegaskan Mini Lockdown Berlaku Sejak Awal PSBB
Lebih lanjut, dia mengungkapkan penurunan penumpang disertai dengan volume lalu lintas kendaraan pribadi yang juga turun. Kondisi ini dipengaruhi penurunan aktivitas perkantoran selama PSBB.
"Mobilitas masyarakat ke tempat kerja mengalami penurunan sebesar 5,14%, dibandingkan saat pemberlakuan PSBB Transisi," pungkasnya.
Untuk jumlah penumpang angkutan antar kota antar provinsi (AKAP), kata dia, tercatat 4.318 penumpang per hari. Jumlah itu turun 29,41% dibandingkan saat penerapan PSBB transisi, yakni 6.117 penumpang per hari.(OL-11)
Presiden Joko Widodo mengaku bingung dengan banyaknya istilah dalam penangan covid-19, seperti Pembatasan Sosial Berskala Besar hingga Pemberlakukan Pembatasan Kegiatan Masyarakat.
Demi membantu UMKM untuk bangkit kembali, influencer Bernard Huang membuat gerakan yang diberi nama PSBB atau Peduli Sesama Bareng Bernard dii Kota Batam.
Kebijakan itu juga harus disertai penegakan hukum yang tidak tebang pilih, penindakan tegas kepada para penyebar hoaks, dan jaminan sosial bagi warga terdampak.
Dari jumlah tes tersebut, sebanyak 20.155 orang dites PCR hari ini untuk mendiagnosis kasus baru dengan hasil 6.934 positif dan 13.221 negatif.
Untuk menertibkan masyarakat, tidak cukup hanya dengan imbauan. Namun harus dibarengi juga dengan kebijakan yang tegas dalam membatasi kegiatan dan pergerakan masyarakat di lapangan.
Epidemiolog UI dr.Iwan Ariawan,MSPH, mengungkapkan, untuk menurunkan kasus Covid-19 di Indonesia, sebenarnya dibutuhkan PSBB seperti tahun 2020 lalu.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved