Headline

RI dan Uni Eropa menyepakati seluruh poin perjanjian

Fokus

Indonesia memiliki banyak potensi dan kekuatan sebagai daya tawar dalam negosiasi.

Gubernur Ingatkan Pandemi masih Panjang

Put/J-1
09/9/2020 07:10
Gubernur Ingatkan Pandemi masih Panjang
Anies Baswedan, Gubernur DKI Jakarta.(ANTARA FOTO/Dewanto Samodro)

GUBERNUR DKI Jakarta Anies Baswedan memberikan arahan melalui video conference kepada 1.174 tenaga profesional kesehatan penanggulangan covid-19 di wilayah DKI Jakarta di Balai Kota, kemarin.

Anies mengingatkan perjalanan Indonesia untuk menuntaskan wabah covid-19 ini masih panjang. Karena itu, tenaga kesehatan harus terus menjaga kesehatan masing-masing sebagai benteng pertahanan terakhir.

"Kita semua menyadari bahwa perjalanan pengendalian covid-19 ini masih panjang. Karena itu, jaga stmina fisik, stamina moril, stamina mental, dan stamina intelektual. Bayangkan pada saat wabah ini telah selesai, pada saat itu Anda akan pulang ke tempat Anda masing-masing. Kita semua akan kembali kepada kegiatan-kegiatan kita yang lain. Pada saat itu, Anda akan menengok ke belakang dan menjadikan kisah perjuangan ini sebagai peristiwa Anda mengabdi untuk kemanusiaan atas pilihan sadar, atas kesukarelaan yang ada pada diri Anda," tutur Anies.

Ia juga bersyukur mendapatkan dukungan tambahan tenaga profesional kesehatan baru untuk menjaga keselamatan warga Jakarta dari pandemi covid-19 sampai dengan akhir 2020.

Anies kemudian menceritakan kisah Tjipto Mangunkusumo yang turun langsung mengentaskan rakyat dari wabah pes di Malang pada 1911. Ketika orang lain menjauhi wabah, Tjipto memutuskan untuk berangkat ke tempat penuh risiko tersebut. Nama Tjipto kemudian diabadikan menjadi rumah sakit di Jakarta dan dikenal sebagai salah satu pahlawan nasional.

"Itulah yang saya sebutkan tadi, mengapa Anda meneruskan tradisi pejuang. Tjipto-Tjipto baru saat ini bermunculan pada saat kita menghadapi wabah. Selamat bertugas. Selamat berkarya. Jaga keselamatan," tutup Anies.

Rem darurat

Politikus Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Abdul Aziz mendukung Pemprov DKI Jakarta agar mengambil kebijakan rem darurat PSBB transisi.

Menurut Ketua Komisi B DPRD DKI Jakarta itu, penularan covid-19 di Jakarta sudah kian mencemaskan. "Tentang rem darurat, saya kira, Pemprov DKI harus mulai bersiap-siap untuk menarik rem darurat karena angka positivity rate yang mengkhawatirkan," kata Abdul Aziz.

Kasus covid-19 di Jakarta kemarin sudah menembus 48.811 kasus. Dari jumlah tersebut, total 36.451 orang dinyatakan telah sembuh dengan tingkat kesembuhan 74,7%, dan total 1.330 orang meninggal dunia dengan tingkat kematian 2,7%.

Untuk positivity rate atau persentase kasus positif, sepekan terakhir di Jakarta angkanya 13,2%.

Abdul Aziz menegaskan pengambilan kebijakan rem darurat PSBB transisi harus dibarengi dengan kebijakan insentif bagi masyarakat yang akan terdampak secara ekonomi. Kebijakan pemberian insentif dan bantuan sosial pun diharapkan lebih baik daripada yang pernah dilakukan pada masa PSBB pratransisi pada April-Mei. "Hal ini perlu dipersiapkan sebelumnya agar masyarakat tidak menderita dengan adanya pembatasan tersebut," jelasnya.

Sementara itu, Wakil Gubernur DKI Ahmad Riza Patria menyatakan keprihatinannya karena 9,2% atau 4.397 kasus positif ialah anak-anak berusia 0-9 tahun. Ia pun meminta warga, terkhusus para orangtua, agar semakin waspada terhadap penularan covid-19. (Put/J-1)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya