Headline

Kenaikan harga minyak dunia mungkin terjadi dalam 4-5 hari dan akan kembali normal.

Fokus

Presiden menargetkan Indonesia bebas dari kemiskinan pada 2045.

Kapasitas Tes PCR DKI Meningkat Tembus 7.270 Orang

Hilda Julaika
03/9/2020 17:10
Kapasitas Tes PCR DKI Meningkat Tembus 7.270 Orang
Mural covid-19(MI/Vicky Gustiawan)

Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit, Dinas Kesehatan Provinsi DKI Jakarta, Dwi Oktavia mengatakan kapasitas tes PCR di Provinsi DKI Jakarta mengalami peningkatan. Per 2 September, jumlah tes menembus 7.270 orang. Sebelumnya di kisaran 4 ribu hingga 5 ribu orang.

"Kapasitas tes PCR di Provinsi DKI Jakarta kian meningkat. Jika beberapa hari terakhir, jumlah tes PCR untuk menemukan diagnosis baru berada di kisaran 4.000–5.000 orang, pada 2 September 2020, jumlahnya sebanyak 7.270 orang," ujar Dwi dalam keterangan resminya, Kamis (3/9).

Ada pun peningkatan kapasitas ini lantaran terdapat 2 laboratorium yang baru melaporkan hasil tes PCR karena juga baru beroperasi dan mendapat izin resmi dari Kemenkes RI. Jadi, total sebanyak 56 laboratorium telah bekerja sama dengan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta dalam melakukan pemeriksaan tes PCR.

Dwi tak memungkiri peningkatan kapasitas tes PCR di Jakarta ini disertai dengan penambahan jumlah kasus positif covid-19. Dari 7.270 orang yang dites PCR, sebanyak 1.137 dinyatakan positif covid-19 dan 6.133 negatif. Namun, ada penambahan kasus sebanyak 1.406 karena 270 kasus adalah akumulasi data dari hari sebelumnya yang baru dilaporkan.

Sementara itu, dari 1.406 kasus positif covid-19 tersebut, 71 di antaranya adalah pekerja migran Indonesia yang sedang dikarantina di RS Darurat Wisma Atlet dan merupakan warga yang tinggal di luar DKI Jakarta (alamat tersebar di seluruh Indonesia).

Baca juga: Klaster Kelompok Bermunculan, Anies Siapkan Regulasi Isolasi

“Dari penambahan kasus tersebut, 42% di antaranya adalah hasil tracing Puskesmas yang melakukan pemeriksaan kepada kontak erat pasien positif. Sementara untuk tracing ratio di DKI Jakarta saat ini adalah 6, artinya dari 1 kasus positif, rata-rata 6 orang kontak erat akan diperiksa PCR,” jelasnya.

Lebih lanjut, Dwi menerangkan bahwa 33 % kasus positif tersebut adalah kasus yang diambil spesimen pada tanggal 27 dan 28 Agustus 2020. Jika dihitung mundur, masa inkubasi tersering adalah 6 hari (inkubasi adalah lama waktu dari virus masuk sampai dengan menimbulkan gejala), lalu pasien mengakses pemeriksaan PCR 1-2 hari kemudian, maka periode penularan tertinggi pada 20 Agustus 2020.

Dari total pasien positif di Jakarta, kira-kira 55% tanpa gejala, 32% bergejala, dan 13 % tidak ada data. Terkait klaster, yang terbesar di Jakarta adalah permukiman, lalu perkantoran.

Sebagai informasi, jumlah kasus aktif covid-19 di Jakarta sampai saat ini sebanyak 10.032 orang yang masih dirawat/isolasi. Sedangkan, jumlah kasus Konfirmasi secara total di Jakarta sampai hari ini sebanyak 43.709 kasus.

Dari jumlah tersebut, total 32.424 orang dinyatakan telah sembuh dengan tingkat kesembuhan 74,2%, dan total 1.253 orang meninggal dunia dengan tingkat kematian 2,9%.

Sementara itu, untuk tes PCR total per 1 juta penduduk sebanyak 62.063, dengan positivity rate atau persentase kasus positif sepekan terakhir sebesar 12,5%. (OL-14)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Bude
Berita Lainnya