Headline
Pemerintah merevisi berbagai aturan untuk mempermudah investasi.
Hingga April 2024, total kewajiban pemerintah tercatat mencapai Rp10.269 triliun.
Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit, Dinas Kesehatan Provinsi DKI Jakarta, Dwi Oktavia mengatakan kapasitas tes PCR di Provinsi DKI Jakarta mengalami peningkatan. Per 2 September, jumlah tes menembus 7.270 orang. Sebelumnya di kisaran 4 ribu hingga 5 ribu orang.
"Kapasitas tes PCR di Provinsi DKI Jakarta kian meningkat. Jika beberapa hari terakhir, jumlah tes PCR untuk menemukan diagnosis baru berada di kisaran 4.000–5.000 orang, pada 2 September 2020, jumlahnya sebanyak 7.270 orang," ujar Dwi dalam keterangan resminya, Kamis (3/9).
Ada pun peningkatan kapasitas ini lantaran terdapat 2 laboratorium yang baru melaporkan hasil tes PCR karena juga baru beroperasi dan mendapat izin resmi dari Kemenkes RI. Jadi, total sebanyak 56 laboratorium telah bekerja sama dengan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta dalam melakukan pemeriksaan tes PCR.
Dwi tak memungkiri peningkatan kapasitas tes PCR di Jakarta ini disertai dengan penambahan jumlah kasus positif covid-19. Dari 7.270 orang yang dites PCR, sebanyak 1.137 dinyatakan positif covid-19 dan 6.133 negatif. Namun, ada penambahan kasus sebanyak 1.406 karena 270 kasus adalah akumulasi data dari hari sebelumnya yang baru dilaporkan.
Sementara itu, dari 1.406 kasus positif covid-19 tersebut, 71 di antaranya adalah pekerja migran Indonesia yang sedang dikarantina di RS Darurat Wisma Atlet dan merupakan warga yang tinggal di luar DKI Jakarta (alamat tersebar di seluruh Indonesia).
Baca juga: Klaster Kelompok Bermunculan, Anies Siapkan Regulasi Isolasi
Lebih lanjut, Dwi menerangkan bahwa 33 % kasus positif tersebut adalah kasus yang diambil spesimen pada tanggal 27 dan 28 Agustus 2020. Jika dihitung mundur, masa inkubasi tersering adalah 6 hari (inkubasi adalah lama waktu dari virus masuk sampai dengan menimbulkan gejala), lalu pasien mengakses pemeriksaan PCR 1-2 hari kemudian, maka periode penularan tertinggi pada 20 Agustus 2020.
Dari total pasien positif di Jakarta, kira-kira 55% tanpa gejala, 32% bergejala, dan 13 % tidak ada data. Terkait klaster, yang terbesar di Jakarta adalah permukiman, lalu perkantoran.
Sebagai informasi, jumlah kasus aktif covid-19 di Jakarta sampai saat ini sebanyak 10.032 orang yang masih dirawat/isolasi. Sedangkan, jumlah kasus Konfirmasi secara total di Jakarta sampai hari ini sebanyak 43.709 kasus.
Dari jumlah tersebut, total 32.424 orang dinyatakan telah sembuh dengan tingkat kesembuhan 74,2%, dan total 1.253 orang meninggal dunia dengan tingkat kematian 2,9%.
Sementara itu, untuk tes PCR total per 1 juta penduduk sebanyak 62.063, dengan positivity rate atau persentase kasus positif sepekan terakhir sebesar 12,5%. (OL-14)
Masih ada sepekan lagi waktu PSBB yang tersisa untuk DKI agar mampu menurunkan angka Rt hingga di bawah 1 yang artinya tidak ada penularan dari orang yang terpapar covid-19.
Kepala Dinas Kesehatan DKI Jakarta Widyastuti dalam keterangan resminya menyebut dari 7.050 kasus positif covid-19 terdapat 1.807 pasien yang dinyatakan sembuh.
H-3 berakhirnya masa pembatasan sosial berskala besar (PSBB) tahap ketiga di Jakarta, kasus positif covid-19 bertambah 111 orang.
Fraksi PSI DKI Jakarta meminta Pemprov DKI Jakarta tidak mengendurkan pemeriksaan dan sistem layanan kesehatan di DKI Jakarta meski masa PSBB sudah berakhir pada 4 Juni mendatang
Pemprov DKI Jakarta memberikan informasi perkembangan terbaru mengenai kasus covid-19. Per 2 Juni, pasien sembuh di Jakarta bertambah 159, sehingga totalnya mencapai 2.405 orang.
Jumlah pertambahan kasus positif covid-19 di Jakarta terus menurun. Hari ini, 2 Juni jumlah kasus covid-19 sebanyak 73 kasus.
Daerah Wijaya Kusuma, Petamburan, Jakarta Barat menjadi penyumbang kasus covid-19 tertinggi kemarin (21/7) di Ibu Kota.
Pemerintah Provinsi DKI Jakarta berencana untuk menerbitkan peraturan gubernur baru untuk mengakomodasi sejumlah rencana sanksi baru bagi pelanggar PSBB Transisi
Kantor pusat Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika di Kemayoran, Jakarta Pusat ditutup selama seminggu karena ada karyawannya yang terpapar covid-19.
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan menyebut dalam memerangi pandemi covid-19 harus berdasarkan pada ilmu pengetahuan yang valid.
Lonjakan kasus covid-19 di Jakarta terjadi sepekan terakhir dengan total kasus mencapai 39.280 per (30/8).
Gubernur DKI Anies Baswedan mengungkapkan bahwa munculnya klaster penularan covid-19 di perkantoran terjadi karena para pekerja yang menganggap remeh interaksi terhadap sesama pekerja
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved