Headline
Sebaiknya negara mengurus harga barang dulu.
Penambahan kasus positif covid-19 di Kota Bogor terus meningkat yang dalam tiga hari terakhir ditemukan lebih dari 20 kasus baru per hari, dan bahkan pada Senin hari ini ditemukan 30 kasus positif.
Menurut Wali Kota Bogor Bima Arya Sugiarto, di Kota Bogor, Senin (31/8), kasus positif covid-19 di Kota Bogor trennya terus meningkat dalam dua pekan terakhir. "Ada dua kemungkinan penyebab peningkatan kasus positif di Kota Bogor," katanya.
Baca juga : https://mediaindonesia.com/read/detail/297855-positif-covid-19-bima-arya-mengaku-hanya-alami-batuk-ringan
Pertama, karena Dinas Kesehatan Kota Bogor gencar melakukan tes usap (swab) untuk penelusuran kontak erat dari kasus positif dan orang tanpa gejala. Kedua, karena penularan dari aktivitas warga Kota Bogor ke luar kota maupun dalam rumah tangga yang meningkat, masih kurang disiplinnya warga dalam menerapkan protokol kesehatan.
Kepala Dinas Kesehatan Kota Bogor, Sri Nowo Retno, menuturkan dengan adanya tambahan 30 orang ini sehingga akumulasi kasus positif covid-19 di Kota Bogor seluruhnya menjadi 627 orang.
Dari akumulasi 627 kasus positif tersebut, sebanyak 361 kasus dinyatakan telah sembuh atau selesai menjalani isolasi, sebanyak 31 kasus meninggal dunia, serta 235 kasus lainnya masih sakit dan masih menjalani perawatan di rumah sakit.
Menurut Bima Arya, guna menekan peningkatan penyebaran covid-19, Pemerintah Kota Bogor bersama Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) Kota Bogor, memberlakukan Pembatasan Sosial Berskala Mikro dan Komunitas (PSBMK) selama dua pekan, mulai Sabtu (29/8) hingga 11 September mendatang.
Dengan diberlakukannya PSBMK yang diatur dalam Peraturan Wali Kota Bogor Nomor 107 tahun 2020, maka dilakukan pengaturan antara lain, pembatasan jam operasional sektor usaha sampai pukul 18:00 WIB, serta pembatasan aktivitas warga di luar rumah sampai pukul 21:00 WIB. (OL-12)
Stratus (XFG), varian COVID-19 baru yang kini dominan di Indonesia, masuk daftar VOM WHO. Simak 5 hal penting menurut Prof. Tjandra Yoga Aditama.
LAPORAN terbaru Kementerian Kesehatan menunjukkan bahwa covid-19 XFG atau covid-19 varian stratus menjadi varian yang paling dominan di Indonesia.
varian Covid-19 XFG atau stratus tampaknya tidak membuat orang parah dibandingkan varian sebelumnya. Namun, ada satu gejala yang khas yakni suara serak atau parau.
Kemenkes menyebut total kasus covid-19 dari Minggu ke-1 hingga Minggu ke-30 tahun 2025 sebanyak 291 kasus
Nimbus berada pada kategori VUM, artinya sedang diamati karena lonjakan kasus di beberapa wilayah, namun belum menunjukkan bukti membahayakan secara signifikan.
KEPALA Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Selatan Ishaq Iskanda, Sabtu (21/6) mengatakan Tim Terpadu Dinas Kesehatan Sulawesi Selatan (Sulsel) menemukan satu kasus suspek Covid-19.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved