Headline

Manggala Agni yang dibentuk 2002 kini tersebar di 34 daerah operasi di wilayah rawan karhutla Sumatra, Sulawesi, dan Kalimantan.

Fokus

Sejak era Edo (1603-1868), beras bagi Jepang sudah menjadi simbol kemakmuran.

Sugianto Tewas di Tangan Pembunuh Bayaran

Sru/J-2
25/8/2020 05:57
Sugianto Tewas di Tangan Pembunuh Bayaran
Ilustrasi -- Penembakan(Medcom.id)

KASUS pembunuhan bos pelayaran PT Dwi Putra Tirtajaya, Sugianto, 51, terkuak. Hasil penyidikan menyebut tindakan sadis itu dilakukan pembunuh bayaran atas permintaan anak buah korban.

Kapolda Metro Jaya Irjen Nana Sudjana, kemarin, mengatakan pihaknya meringkus 12 tersangka di Lampung, Surabaya, dan Bogor. Seluruh pelaku, yaitu NL, R alias MM, DM alias M, SY, S, MR, AJ, DW alias D, R, RS, TH, dan SP, diamankan sekitar satu pekan setelah insiden yang terjadi di Ruko Royal Gading Square, Kelapa Gading, Jakarta Utara, Kamis (13/8).

Pembunuhan dengan cara menembakkan senjata api yang menyasar korban itu dipastikan berlatar dendam. Kejahatan itu diotaki NL, wanita yang bekerja di bagian keuangan perusahaan tersebut.

Menurut Nana, ada dua motif kasus. Pertama, NL merasa sakit hati dan murka karena dimarahi korban. Tersangka juga mengaku sering dilecehkan dan diajak bersetubuh dengan pernyataan tidak laku. Motif kedua, tersangka NL diduga menggelapkan dana pajak perusahaan.

Nana mengungkapkan Sugianto sempat memperingatkan NL untuk dilaporkan ke polisi terkait dengan dugaan penggelapan dana pajak. Hal itu dianggap sebagai ancaman oleh tersangka yang kemudian menginginkan kematian korban.

Pada Jumat (20/3), NL meminta R alias MM, suami sirinya, membunuh Sugianto. Namun, permintaan itu tidak direspons. Kemudian, 4 Agustus, NL kembali menyampaikan permintaan serupa dengan alas an korban kerap mengancam. Tersangka MM luluh dan bersedia memenuhi permintaan itu. “NL juga sudah menyiapkan dana Rp200 juta untuk mencari empat pembunuh bayaran. Setelah itu, dimulailah perencanaan pembunuhan.”

Nana menyebut perencanaan pembunuhan dilakukan sebanyak lima kali. Para pelaku berpura-pura sebagai petugas pajak dan membawa korban dengan rencana membunuh di dalam mobil. Namun, rencana itu gagal.

Kemudian, pada 11 Agustus, mereka kembali merencanakan pembunuhan dengan senjata api. “Tersangka AJ yang menyi-
apkan senjata api. Dia beli 2012 senilai Rp20 juta. Itu senjata gelap. Dia yang mengajarkan DM yang berperan sebagai eksekutor,” pungkas Nana. (Sru/J-2)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Kardashian
Berita Lainnya