Headline
Setnov telah mendapat remisi 28 bulan 15 hari.
SEPEKAN terakhir 'positivity rate' Jakarta berada di angka 7,4%. Angka ini berada di atas batas ideal 'positivity rate' menurut WHO yakni 5%.
Kepala Dinas Kesehatan DKI Jakarta, Widyastuti mengatakan hal ini bisa menjadi peringatan bagi Pemprov DKI dan kota-kota penyangga Jakarta.
Di sisi lain, jumlah akumulatif kasus positif covid-19 di Jakarta hingga Rabu (5/8) kemarin telah mencapai 23.266 orang.
“Dalam seminggu terakhir (positivity rate) mencapai 7,4%. Artinya itu menjadi 'warning' untuk kita semua bahwa 'positivity rate' di DKI meningkat,” kata Widyastuti dalam webinar bertema 'The Importance of Healthcare Leadership in New Normal', Kamis (6/8).
Menurutnya, Pemprov DKI tak bisa bergerak sendirian untuk menurunkan angka 'positivity rate' tersebut. Angka 'positivity rate' tersebut didapat dari pemeriksaan covid-19 secara masif yang dilakukan Pemprov DKI melalui program 'active case finding'.
Baca Juga: BPOM: Belum Ada Obat Herbal untuk Sembuhkan Covid-19
Pemprov DKI kata Widyastuti juga membutuhkan dukungan dari kota-kota penyangga yakni Bogor, Depok, Bekasi, Tangerang, dan Tangerang Selatan. Mereka diharapkan turut pula melakukan pemeriksaan covid-19 secara masif.
Terlebih lagi, Widyastuti menambahkan, orang-orang beraktivitas di Jakarta juga berasal dari kota-kota penyangga.
“Yang menjadi kendala utama adalah bagaimana kita mensinergikan Jakarta bersama dengan Bodetabek karena tidak mungkin Jakarta bergerak sendiri,” ujarnya.
Upaya 'active case finding' yang dilakukan oleh Jakarta tak akan berhasil tanpa peran daerah penyangga.
“Dengan upaya testing kami yang luar biasa tanpa dibarengi dukungan dari tetangga kita, itu akan menyulitkan kita karena tidak akan selesai-selesai,” pungkasnya. (OL-13)
PASCAPANDEMI, penggunaan masker saat ini mungkin sudah tidak menjadi kewajiban. Namun demikian, penggunaan masker nyatanya menjadi salah satu benda penting untuk melindungi diri.
Pengurus IDI, Iqbal Mochtar menilai bahwa kekhawatiran masyarakat terhadap vaksin berbasis Messenger Ribonucleic Acid (mRNA) untuk covid-19 merupakan hal yang wajar.
Teknologi vaksin mRNA, yang pernah menyelamatkan dunia dari pandemi covid-19, kini menghadapi ancaman.
Menteri Kesahatan AS Robert F. Kennedy Jr. membuat gebrakan besar dengan mencabut kontrak dan membatalkan pendanaan proyek vaksin berbasis teknologi mRNA, termasuk untuk covid-19.
PEMERINTAH Amerika Serikat membekukan dana sebesar 500 juta dolar AS yang dialokasikan untuk proyek vaksin mRNA produksi produsen bioteknologi CureVac dan mitranya, Ginkgo Bioworks.
Stratus (XFG), varian COVID-19 baru yang kini dominan di Indonesia, masuk daftar VOM WHO. Simak 5 hal penting menurut Prof. Tjandra Yoga Aditama.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved