Kemiskinan di Jakarta Meningkat, Kesenjangan Sosial Kian Lebar

Putri Anisa Yuliani
16/7/2020 18:26
Kemiskinan di Jakarta Meningkat, Kesenjangan Sosial Kian Lebar
Aktivitas warga di kawasan Tambora, Jakarta, yang padat penduduk.(MI/Fransisco Carolio)

JUMLAH penduduk miskin di wilayah Jakara mencapai 480 ribu orang pada Maret 2020. Itu setara dengan 4,53% dari total penduduk Ibu Kota.

Angka kemiskinan ini tertinggi dalam satu dekade terakhir. Bahkan, hampir menyamai kondisi Jakarta pada 20 tahun lalu, yakni 4,96%.

Penambahan penduduk miskin pada periode ini disebabkan turunnya daya beli masyarakat. Apalagi, pandemi covid-19 mengakibatkan kenaikan harga barang dan jasa, serta kehilangan sumber pendapatan.

Baca juga: Maret 2020, Penduduk Miskin Indonesia Naik Jadi 26,42 Juta Orang

Selama enam bulan terakhir, harga barang dan jasa naik, terutama bahan makanan sebesar 3,58%. Sebaliknya, konsumsi rumah tangga pada kelompok 40% terendah alami penurunan.

Dalam enam bulan terakhir, bukan hanya terjadi peningkatan angka kemiskinan secara signifikan, namun juga kondisi kemiskinan semakin buruk. Indeks kedalaman kemiskinan naik dari 0,397 per September 2019 menjadi 0,590 per Maret 2020. Artinya, jurang kemiskinan semakin dalam.

"Indeks keparahan kemiskinan naik 0,042 poin menjadi 0,114. Kesenjangan pengeluaran penduduk miskin semakin parah. Ini menjadikan target Gubernur DKI Jakarta untuk menurunkan kemiskinan menjadi 2,78% di akhir 2020, semakin sulit tercapai," ujar Kepala Badan Pusat Statistik DKI Jakarta, Buyung Airlangga, saat dikonfirmasi, Kamis (16/7).

Baca juga: Penduduk Miskin Meningkat, Menkeu: Pemerintah Andalkan Bansos

Di samping itu, tingkat ketimpangan di Ibu Kota juga meningkat. Indeks Gini Ratio naik menjadi 0,399 pada Maret 2020. Ketimpangan pada kelompok pengeluaran terendah lebih tinggi dibandingkan kelompok pengeluaran atas.

Kontribusi pengeluaran penduduk pada kelompok 40% terendah berkurang menjadi 17,25% pada Maret 2020.  Sebaliknya, kontribusi pengeluaran kelompok 20% teratas meningkat jadi 47,65%.

"Akar masalah tingginya peningkatan kemiskinan ditengarai jatuhnya kelompok hampir miskin pada periode lalu, menjadi kategori miskin pada periode Maret 2020 ini," papar Buyung.(OL-11)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya