Headline

Kemenu RI menaikkan status di KBRI Teheran menjadi siaga 1.

Fokus

PSG masih ingin menambah jumlah pemain muda.

15% Warga DKI Rela Tertular Covid-19 demi Ekonomi

Tri Subarkah
06/7/2020 05:55
15% Warga DKI Rela Tertular Covid-19 demi Ekonomi
Ilustrasi Covid-19.(Dok. MI)

PENELITI Social Resilience Lab, Nanyang Technological University, Sulfi kar Amir mengungkapkan hasil survei yang dilakukan lembaganya menemukan hasil 15% warga DKI Jakarta rela tertular covid-19 dibanding tidak mendapatkan penghasilan.

Survei itu dilakukan terhadap 150 ribu warga Jakarta. Pengumpulan data dimulai sejak 29 Mei-20 Juni 2020. Metode survei quota sampling dengan variabel penduduk per kelurahan.

“Ini jadi poin penting. ketika ada sekelompok yang rela tertular, mereka akan menjadi pembawa (carrier) virus korona ini ke manamana,” kata Sulfikar dalam konferensi pers secara daring, kemarin.

Warga yang rela tertular itu datang dari setiap kalangan, baik pegawai negeri sipil (PNS), pegawai swasta, lembaga nonprofit, usaha sendiri, pekerja harian, mahasiswa, ibu rumah tangga, pensiunan, dan yang tidak memiliki pekerjaan.

Tiga kelompok tertinggi yang rela tertular covid-19 demi ekonomi berada di kelompok pekerja harian, lembaga nonprofit, dan tidak memiliki pekerjaan.

Hasil survei itu juga menyebut 77% warga DKI menganggap potensi penularan covid-19 terhadap dirinya sangat minim. “Mereka menganggap dirinya tidak akan terkena covid-19. Sangat kecil kemungkinannya untuk terkena,” kata Sulfikar.

Menurutnya, persepsi risiko tersebut mengakibatkan tingkat kedisiplinan protokol kesehatan cenderung rendah. Misalnya, warga tetap menjaga jarak antar-orang minimal satu meter. Namun, jaga jarak tersebut tidak dilakukan secara konstan. Sehingga dalam satu waktu, mereka tetap bersentuhan dengan orang lain di sekitarnya tanpa disadari.

Sulfikar menjelaskan warga merasa aman dan nyaman akibat ketidaktahuan terhadap individu di sekitarnya yang terjangkit covid-19. Itu ditunjukkan oleh hasil 94% warga tidak mengenal orang yang terinfeksi.

Sementara itu, hasil pemantauan di pekan kedua hari bebas kendaraan bermotor (HBKB) atau car free day masih ditemukan banyak pelanggaran. Camat Tanjung Priok Syamsul Huda menyebut ada 16 orang pelanggar protokol kesehatan selama pelaksanaan HBKB di sekitar Danau Sunter, Jakarta Utara.

Menurut Syamsul, pihaknya segera melakukan penindakan terhadap para pelanggar tersebut, selain memberikan sanksi sosial berupa menyapu jalan maupun denda. “Di lokasi tersebut kita juga stand by-in dari tenaga kesehatan. Mereka yang melanggar langsung kita rapid test,” kata Syamsul.

Sementara itu, HBKB di Kanal Banjir Timur (KBT), terpantau padat pengunjung.

Di beberapa titik, terlihat petugas Satpol PP yang selalu mengingatkan masyarakat untuk menerapkan protokol kesehatan, utamanya imbauan untuk mengenakan masker.

Wakil Wali Kota Jakarta Timur Uus Kuswanto mengatakan akan mengevaluasi kegiatan itu.

Adapun di kawasan Sudirman-Thamrin, masih banyak terlihat pesepeda yang berkeliaran. Kepala Dinas Perhubungan DKI Jakarta Syafrin Liputo mengatakan pihaknya akan mengevaluasi keramaian tersebut kepada ketua gugus tugas.

Jumlah pasien positif covid- 19 di DKI kemarin bertambah sebanyak 256 orang. Dengan demikian, jumlah akumulatif pasien positif covid-19 di Ibu Kota mencapai 12.295 orang. (Tri/Ssr/Medcom/J-1)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Riky Wismiron
Berita Lainnya