Headline
Setnov telah mendapat remisi 28 bulan 15 hari.
POLSEK Cilandak berhasil menangkap pelaku pengeroyokan antarwarga saat sahur di hari terakhir puasa, Sabtu (23/5) dini hari. Peristiwa pengeroyokan bermula saat beberapa pemuda tengah berkumpul dan bermain gitar untuk menunggu sahur.
Tidak lama terdengar suara rombongan warga yangmembangunkan sahur menggunakan suara bedug dan kaleng bekas dari arah Gang Swadaya Jalan TB. Simatupang, Kel. Cilandak Barat, Kec, Cilandak, Jakarta Selatan.
“Alih-alih membangunkan sahur, kelompok terebut malah melembar batu dan petasan ke arah warga yang sedang kumpul,” ujar Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Yusri Yunus, Sabtu (23/5).
Hal ini membuat pihak korban membalas untuk melempar batu ke arah oknum tersebut. salah seorang saksi melihat ada salah satu pelaku yang membawa golok dan membacok korban bernama Sarifudin di bagian tangan, kepala bagian belakang, hingga punggung.
“Kemudian korban dibawa ke Rs Fatmawati untuk sedangkan rombongan pelaku berlarian meninggalkan TKP,” ungkap Yusri.
Warga pun melaporkan aksi pengeroyokan tersebut ke Polsek Cilandak.
“Setelah mendapat laporan kemudian Kanit Reskrim bersama panit dan anggota piket langsung ke TKP dan menuju ke Rs Fatmawati,” tuturnya.
Hasilnya, polisi berhasil mengamankan pelaku dan saksi hingga barang bukti untuk diselidiki lebih lanjut.
Yusri menjelaskan, ada dua pelaku, yakni Eastyan Dyaningrat Maniagasi, dan Dias Rehan Pangestu yang menjadi pelaku pembacokan pada salah satu warga Cilandak. Keduanya kini telah diamankan di Polsek Cilandak untuk ditindak lebih lanjut.
Adapun polisi telah mengamankan barang bukti berupa 1 (satu) bilah pedang stainles bergagang cokla yang digunakan pelaku untuk membacok korban. (OL-8).
Setelah melakukan penyisiran, petugas berhasil menangkap mereka beserta barang bukti, yakni tujuh buah senjata tajam (sajam) dan dua botol minuman keras
Akibat peristiwa tersebut, dua remaja berinisial AR dan RM mengalami luka tembak serius dan kini tengah mendapatkan perawatan medis.
Salah satu tanda anak berpotensi terjerumus tindak kejahatan adalah ketika dia sulit berkomunikasi dengan keluarga, terutama dengan orangtua.
Anak dan remaja membutuhkan ruang yang aman dan suportif untuk menyalurkan tekanan emosional yang mereka rasakan, terutama pada masa transisi seperti awal tahun ajaran baru.
Kasus tawuran antar kelompok remaja yang diduga menewaskan satu orang di Jalan Taruna Jaya, Cibubur, Jakarta Timur, masih diselidiki oleh pihak kepolisian.
Peran orangtua sangat penting sebagai garda terdepan dalam mencegah aksi tawur remaja
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved