Headline
Disiplin tidak dibangun dengan intimidasi.
DINAS Perhubungan DKI Jakarta menegaskan akan memperketat pengawasan jelang libur lebaran terutama H-1. Hal ini terkait adanya potensi mudik lokal serta takbir keliling yang biasanya dilakukan oleh sebagian masyarakat Jakarta menyambut Hari Raya Idul Fitri.
Kepala Dinas Perhubungan DKI Jakarta Syafrin Liputo pun menegaskan akan melakukan pengawasan bersama kepolisian untuk mencegah warga melakukan takbir keliling.
Baca juga: Polisi Bongkar Peredaran Narkoba dalam Perusahaan Ekspedisi
"Kalau H-1 yang kami khawatirkan akan ada takbir keliling, nah ini juga kami akan lakukan pengawasan dan tentu kami akan bersama-sama Polda dan Kodam Jaya akan lakukan pengawasan, dan jika ada potensi itu kita akan alihkan untuk mereka tidak melanjutkan (takbir keliling)," tukas Syafrin di Balai Kota, Jakarta, Rabu (20/5).
Sementara itu, untuk pengawasan mudik lokal dititikberatkan di 12 check point dari 33 check poin yang ada.
"Terkait dengan larangan mudik, itu mudik tidak hanya regional nasional, tapi juga mudik lokal di kawasan Jakarta maupun Jabodetabek ini kami larang dan kami sampaikan bahwa saat ini, semenjak ditetapkannya PSBB, sudah ada 33 lokasi check point yang kami jaga bersama-sama Dinas Perhubungan, Ditlantas Polda Metro Jaya, dan juga Kodam Jaya, kami melakukan pemantauan," tuturnya.
Ia mengimbau agar masyarakar taat dan patuh terhadap PSBB dan tidak melakukan mudik lokal maupun kegiatan lain di luar rumah yang tidak penting.
"Jika masyarakatnya taat, kemudian penyebaran virus ini juga bisa kita tekan, tentu hasilnya positif, maka PSBB tidak akan lagi jilid keempat, jilid kelima, dst, karena masyarakat sudah paham bahwa selama ada Covid-19 maka tiga hal saja yang rutin kita lakukan, jaga jarak, kemudian menggunakan masker, dan sering cuci tangan. Untuk saat ini lebih banyak berdiam diri di rumah," tegas Syafrin. (OL-6)
Presiden Joko Widodo mengaku bingung dengan banyaknya istilah dalam penangan covid-19, seperti Pembatasan Sosial Berskala Besar hingga Pemberlakukan Pembatasan Kegiatan Masyarakat.
Demi membantu UMKM untuk bangkit kembali, influencer Bernard Huang membuat gerakan yang diberi nama PSBB atau Peduli Sesama Bareng Bernard dii Kota Batam.
Kebijakan itu juga harus disertai penegakan hukum yang tidak tebang pilih, penindakan tegas kepada para penyebar hoaks, dan jaminan sosial bagi warga terdampak.
Dari jumlah tes tersebut, sebanyak 20.155 orang dites PCR hari ini untuk mendiagnosis kasus baru dengan hasil 6.934 positif dan 13.221 negatif.
Untuk menertibkan masyarakat, tidak cukup hanya dengan imbauan. Namun harus dibarengi juga dengan kebijakan yang tegas dalam membatasi kegiatan dan pergerakan masyarakat di lapangan.
Epidemiolog UI dr.Iwan Ariawan,MSPH, mengungkapkan, untuk menurunkan kasus Covid-19 di Indonesia, sebenarnya dibutuhkan PSBB seperti tahun 2020 lalu.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved