Headline
Disiplin tidak dibangun dengan intimidasi.
SEBANYAK 50 orang penyandang masalah kesejahteraan sosial (PMKS) masih berada di GOR Tanah Abang, Jakarta Pusat.
Kepala Suku Dinas Sosial Jakarta Pusat, Ngapuli Parangin Angin, mengungkapkan 50 PMKS dinyatakan negatif covid-19 setelah menjalani rapid test.
"Belum, Alhamdulillah belum ada yang terjangkit Covid-19. Tidak semua jalani rapid test, karena memang keterbatasan alat itu," jelas Ngapuli saat dihubungi, Minggu (10/5).
Baca juga: Langgar PSBB, Puluhan PMKS Diinapkan di GOR Ciracas
Nagpuli menuturkan PMKS yang terjaring petugas Satpol PP, kerap memanfaatkan momentum Ramadan untuk mendapatkan bantuan. Ada yang tidak memiliki penghasilan imbas PSBB, sebagian warga mengemis dan ada yang mengalami gangguan jiwa.
PMKS yang dirazia di jalanan masih berkerumun dan dikhawatirkan menularkan covid-19. "Ada yang memang tujuannya mencari belas kasihan dari orang tapi diselamatkan oleh petugas. Mereka langsung dibawa ke GOR Tanah Abang," ujar Ngapuli.
Baca juga: Pemkot Jakpus: PMKS Musiman Mengaku Jadi Korban Covid-19
Selama penjaringan PMKS, ada beberapa yang sudah dibawa ke panti sosial karena tidak memiliki keluarga, atau tinggal sendiri di Jakarta.
Ngapuli menyebutkan 33 PMKS dibawa ke sejumlah panti sosial, termasuk Panti Sosial Perlindungan Bhakti Kasih. Untuk penindakan hukum terhadap PMKS, pihaknya menyerahkan ke aparat keamanan, yakni Satpol PP dan kepolisian. Dalam hal ini, jika PMKS yang pernah terjaring kembali ke jalanan.(OL-11)
Teknologi vaksin mRNA, yang pernah menyelamatkan dunia dari pandemi covid-19, kini menghadapi ancaman.
Menteri Kesahatan AS Robert F. Kennedy Jr. membuat gebrakan besar dengan mencabut kontrak dan membatalkan pendanaan proyek vaksin berbasis teknologi mRNA, termasuk untuk covid-19.
PEMERINTAH Amerika Serikat membekukan dana sebesar 500 juta dolar AS yang dialokasikan untuk proyek vaksin mRNA produksi produsen bioteknologi CureVac dan mitranya, Ginkgo Bioworks.
Stratus (XFG), varian COVID-19 baru yang kini dominan di Indonesia, masuk daftar VOM WHO. Simak 5 hal penting menurut Prof. Tjandra Yoga Aditama.
LAPORAN terbaru Kementerian Kesehatan menunjukkan bahwa covid-19 XFG atau covid-19 varian stratus menjadi varian yang paling dominan di Indonesia.
varian Covid-19 XFG atau stratus tampaknya tidak membuat orang parah dibandingkan varian sebelumnya. Namun, ada satu gejala yang khas yakni suara serak atau parau.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved