Headline
Senjata ketiga pemerataan kesejahteraan diluncurkan.
Tarif impor 19% membuat harga barang Indonesia jadi lebih mahal di AS.
ANGGOTA DPRD DKI Jakarta, Syarif, menyebut pernyataan Menteri Keuangan Sri Mulyani hanya membuat gaduh pemerintahan baik pusat maupun Pemprov DKI.
Seharusnya, saran Syarif, di masa-masa sulit ini seluruh komponen bersatu untuk melawan pandemi covid-19.
"Saya berharap yang terhormat Bu Menteri tidak membuat gaduh ketika seluruh komponen bersatu bahu membahu membantu kesulitan rakyat," kata Syarif saat dihubungi, Jumat (8/5).
Ia pun menegaskan pernyataan pemerintah pusat melalui Menteri Keuangan Sri Mulyani bertentangan dengan kenyataan.
Faktanya, Pemprov DKI sudah mengalokasikan dana begitu besar untuk bantuan sosial (bansos). Hingga saat ini jumlah anggaran belanja tidak terduga (BTT) yang juga diperuntukkan untuk bansos mencapai Rp5 triliun dan menjadi yang terbesar se-Indonesia. Dana tersebut berasal dari realokasi APBD 2020.
Baca Juga: Balas Omongan Menkeu, Anies: Kami Lebih Dulu Bagikan Bansos
Baca Juga: Menkeu: Pemprov DKI Minta Pusat Talangi Dana Bansos
Realokasi APBD saat ini tidak memerlukan persetujuan DPRD sesuai dengan instruksi dari Kementerian Dalam Negeri. Syarif pun menegaskan apapun upaya yang dilakukan untuk membantu masyarakat, pihaknya akan mendukung hal tersebut.
"Yang berikutnya sudah menjadi rencana Rp5 triliun. Itu sudah diberitahukan secara resmi DPRD," papar Syarif.
Sebelumnya, Menteri Keuangan Sri Mulyani menyebut Pemprov DKI angkat tangan soal pendanaan pemberian bansos kepada 1,2 juta KK. Akibatnya, APBN pemerintah pusat harus menalangi anggaran bansos tersebut.
Hal ini dibantah oleh Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan melalui keterangan resminya bahwa pihaknya sudah menganggarkan dana belanja tidak terduga (BTT) Rp 5 triliun yang sebagian digunakan untuk bansos. (OL-13)
Baca Juga: Menkeu: Muncul Desa-Desa Fiktif Penerima Dana Desa Tiap Tahun
MENTERI Sosial Saifullah Yusuf menegaskan, telah banyak penerima Program Keluarga Harapan (PKH) yang telah naik kelas.
PPATK mengungkap ada 571.410 NIK penerima bantuan sosial terindikasi terlibat judol.
Temuan PPATK dari penelusuran data 2024, mengungkap bahwa nilai transaksi judol oleh penerima bansos, mencapai Rp957 miliar.
Pemerintahakan mencabut pemberian bantuan sosial (bansos) bagi para penerima manfaat yang terbukti menggunakannya untuk bermain judi online (judol).
IDAK ada kata lain selain miris setelah mendengar paparan PPATK terkait dengan temuan penyimpangan penyaluran bantuan sosial (bansos).
Menteri Ketenagakerjaan (Menaker) Yassierli menanggapi kekhawatiran soal potensi penyalahgunaan Bantuan Subsidi Upah (BSU) termasuk untuk praktik judi online (judol),
Nimbus berada pada kategori VUM, artinya sedang diamati karena lonjakan kasus di beberapa wilayah, namun belum menunjukkan bukti membahayakan secara signifikan.
KEPALA Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Selatan Ishaq Iskanda, Sabtu (21/6) mengatakan Tim Terpadu Dinas Kesehatan Sulawesi Selatan (Sulsel) menemukan satu kasus suspek Covid-19.
Peneliti temukan antibodi mini dari llama yang efektif melawan berbagai varian SARS-CoV, termasuk Covid-19.
HASIL swab antigen 11 jemaah Haji yang mengalami sakit pada saat tiba di Asrama Haji Sukolilo Surabaya, menunjukkan hasil negatif covid-19
jemaah haji Indonesia untuk meningkatkan kewaspadaan terhadap gejala penyakit pascahaji. Terlebih, saat ini ada kenaikan kasus Covid-19.
Untuk mewaspadai penyebaran covid-19, bagi jamaah yang sedang batuk-pilek sejak di Tanah Suci hingga pulang ke Indonesia, jangan lupa pakai masker.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved