Headline
Reformasi di sisi penerimaan negara tetap dilakukan
Operasi yang tertunda karena kendala biaya membuat kerusakan katup jantung Windy semakin parah
POLRI mempertanyakan rencana Gubernur DKI Jakarta untuk mempersulit pemudik yang akan kembali ke Ibu Kota.
Pasalnya, rencana tersebut akan menambah beban Polisi di tengah kebijakan pembatasan kendaraan dalam mudik Lebaran 2020.
"Siapa yang mau periksa mereka, sedangkan kami sekian banyak (personel) melaksanakan cek point PSBB, mendirikan penyekatan. Anggota saya 24 jam berdiri di jalan tol," ujar Dirlantas Polda Metro Jaya, Kombes Sambodo Purnomo Yogo, dalam diskusi virtual, Rabu, (6/5).
Menurut Sambodo, ia harus menambah lebih banyak personel untuk menjaga kendaraan yang keluar dan masuk ke Ibu Kota. Hingga saat ini biaya operasional selama menjaga pos pengamanan dalam menghalau pemudik nekat berasal dari biaya Polri.
"Apakah Pemda DKI mau biayai kegiatan ini. Ataukah kami pakai anggaran polri lagi," tanyanya.
Ditlantas Polda Metro Jaya telah mendirikan 18 pos penjagaan. Dua pos berada di Gerbang Tol Cikarang Barat dan Gerbang Tol Bitung. Sedangkan sisanya berada di beberapa titik jalan arteri.
Gubernur Anies tengah menyusun regulasi terkait pergerakan penduduk. Orang nomor satu di Ibu Kota Negara itu bakal membatasi orang masuk ke Jakarta usai lebaran 2020.
Masyarakat yang nekat mudik dan lolos hingga ke kampung halaman, dipastikan tidak bisa segera balik ke Jakarta. Aturan pergerakan penduduk itu segera rampung.
"Jadi hati-hati, kita lagi susun nanti akan sangat ketat buat masuk Jakarta," ujar mantan Mendikbud periode 2014-2016 itu. (OL-8).
Presiden Joko Widodo mengaku bingung dengan banyaknya istilah dalam penangan covid-19, seperti Pembatasan Sosial Berskala Besar hingga Pemberlakukan Pembatasan Kegiatan Masyarakat.
Demi membantu UMKM untuk bangkit kembali, influencer Bernard Huang membuat gerakan yang diberi nama PSBB atau Peduli Sesama Bareng Bernard dii Kota Batam.
Kebijakan itu juga harus disertai penegakan hukum yang tidak tebang pilih, penindakan tegas kepada para penyebar hoaks, dan jaminan sosial bagi warga terdampak.
Dari jumlah tes tersebut, sebanyak 20.155 orang dites PCR hari ini untuk mendiagnosis kasus baru dengan hasil 6.934 positif dan 13.221 negatif.
Untuk menertibkan masyarakat, tidak cukup hanya dengan imbauan. Namun harus dibarengi juga dengan kebijakan yang tegas dalam membatasi kegiatan dan pergerakan masyarakat di lapangan.
Epidemiolog UI dr.Iwan Ariawan,MSPH, mengungkapkan, untuk menurunkan kasus Covid-19 di Indonesia, sebenarnya dibutuhkan PSBB seperti tahun 2020 lalu.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved