Headline
Penaikan belanja akan turut mendorong pertumbuhan ekonomi menjadi 5,4%.
Penaikan belanja akan turut mendorong pertumbuhan ekonomi menjadi 5,4%.
DPRD DKI Jakarta memprediksi ada penurunan realisasi pendapatan dan penerimaaan APBD imbas dari Covid-19. Wakil Ketua DPRD DKI Jakarta Abdurrahman Suhaimi menyebut penurunan itu sebesar 53,66%, artinya semula ditargetkan APBD 2020 mencapai Rp87,95 triliun menjadi 47,18 triliun.
"Prediksi anggaran ini sampai Desember (2020) nanti. Tapi ini sangat fluktuatif tergantung kondisi Covid-19 ini. Prediksi ini masih sangat berubah," kata Suhaimi, Rabu (6/4).
Baca juga: PGN Pertahankan Penyaluran Gas Bumi TriwulanI 2020
Kondisi yang fluktuatif itu, katanya, bisa makin berkurang atau bertambah seiring geliat perekonomian. Misalnya, perusahaan bisa beroperasi kembali. Namun, hal itu masih belum diketahui kepastiannya.
"Maksudnya, ketika bisnis mulai jalan orang sudah bisa makan lagi di resto, kumpul lagi dan sebagainya," tutur Suhaimi.
Penurunan tersebut bertujuan untuk dialihkan ke penanganan pandemi Covid-19 oleh Pemprov DKI. Merosotnya kondisi ekonomi berdampak pada pemberian relaksasi pajak daerah.
Menurut Suhaimi, penurunan pendapatan APBD berasal dari sejumlah pajak seperti Pajak Bumi dan Bangunan, Pajak Hotel, Pajak Hiburan, Pajak Reklame dan Pajak Bea Perolehan Hak Atas Tanah dan Bangunan (BPHTB).
"Artinya yang enggak berkurang cuma pajak rokok. Tapi, yang lainnya secara umum berkurang," jelas Suhaimi.
Sebelumnya, Badan Kepegawaian Daerah (BKD) DKI Jakarta menyebut tunjangan penghasilan pegawai (TPP) aparatur sipil negara DKI Jakarta dipangkas 50%. Hal itu disesuaikan dari anggaran pendapatan dan belanja daerah untuk penanganan Covid-19.
Menurut Kepala BKD Chaidir, gaji pokok ASN DKI plus tunjangan yang melekat tidak dipotong. Kebijakan tersebut, sesuai aturan Kementrian Keuangan. Menurutnya, pemotongan TPP semua pegawai karena kontraksi ekonomi seluruh Indonesia sebesar 53%.
"Penyesuain terhadap perbaikan penghasilan setinggi-tingginya 50% berdasarkan terhadap kontraksi ekonomi yang 53% itu," jelas Chaidir saat dihubungi, Jakarta Senin (4/5) lalu. (OL-6)
Anak-anak putus sekolah tersebut seharusnya bisa mendapat bantuan dana dari Program Kartu Jakarta Pintar (KJP) Plus untuk melanjutkan sekolah.
ANGGOTA Komisi E DPRD DKI Jakarta Abdul Aziz menilai penggunaan gawai (gadget) tak baik jika dijadikan alat utama pembalajaran untuk anak sekolah di jenjang SD, SMP maupun SMA.
KOMISI E DPRD DKI Jakarta mendorong Pemprov DKI Jakarta melalui Dinas Pemuda dan Olahraga DKI Jakarta meningkatkan kualitas sarana dan prasarana olahraga.
Rancangan Kebijakan Umum APBD dan Rancangan Prioritas serta Plafon Anggaran Sementara (KUA-PPAS) Tahun Anggaran 2026 dengan nilai Rp95,351 triliun
KOMISI E DPRD DKI Jakarta mendorong Dinas Pendidikan untuk berinovasi dalam menyajikan informasi dan karya siswa dengan memanfaatkan teknologi, salah satunya mading digital
ANGGOTA Komisi E DPRD DKI Jakarta, Abdul Aziz, mengingatkan sekolah negeri agar tidak mewajibkan siswa membeli seragam dan atribut di koperasi sekolah.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved