Headline
Senjata ketiga pemerataan kesejahteraan diluncurkan.
Tarif impor 19% membuat harga barang Indonesia jadi lebih mahal di AS.
PEMPROV DKI terus melanjutkan program tes cepat atau rapid test kepada sejumlah warga di Jakarta terkait pandemi virus korona atau covuid-19. Rapid test masih dilakukan di 6 wilayah Kota/Kabupaten Administrasi DKI Jakarta dan Pusat Pelayanan Kesehatan Pegawai (PPKP).
"Total 70.828 orang telah menjalani rapid test, dengan persentase positif covid-19 sebesar 4% atau 2.842 orang dinyatakan positif covid-19 dan 67.986 orang dinyatakan negatif," kata Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinas Kesehatan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta Dwi Oktavia pada konferensi pers, Jumat (24/4).
Baca juga: Pasien Sembuh Covid-19 Tembus 1000 Orang
Di sisi lain, sebanyak 327 orang dinyatakan telah sembuh dari total 3.605 orang kasus positif, dan jumlah pasien meninggal sebanyak 331 orang.
Sementara itu, sebanyak 1.988 pasien masih menjalani perawatan di rumah sakit dan 959 orang melakukan self isolation di rumah. Lalu sebanyak 949 orang menunggu hasil laboratorium.
Untuk Orang Dalam Pemantauan (ODP) berjumlah 5.884 orang dengan rincian 5.712 sudah selesai dipantau dan 172 masih dipantau. Pasien Dalam Pengawasan (PDP) sebanyak 5.248 orang dengan rincian 4.388 sudah pulang dari perawatan dan 860 masih dirawat.
Pemprov DKI Jakarta berencana memperpanjang masa Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) yang dijadwalkan berakhir besok. Telah dimulai pada 10 April lalu, PSBB tahap ini dirasa kurang efektif karena jumlah pasien covid-19 terus bertambah.(X-15)
Presiden Joko Widodo mengaku bingung dengan banyaknya istilah dalam penangan covid-19, seperti Pembatasan Sosial Berskala Besar hingga Pemberlakukan Pembatasan Kegiatan Masyarakat.
Demi membantu UMKM untuk bangkit kembali, influencer Bernard Huang membuat gerakan yang diberi nama PSBB atau Peduli Sesama Bareng Bernard dii Kota Batam.
Kebijakan itu juga harus disertai penegakan hukum yang tidak tebang pilih, penindakan tegas kepada para penyebar hoaks, dan jaminan sosial bagi warga terdampak.
Dari jumlah tes tersebut, sebanyak 20.155 orang dites PCR hari ini untuk mendiagnosis kasus baru dengan hasil 6.934 positif dan 13.221 negatif.
Untuk menertibkan masyarakat, tidak cukup hanya dengan imbauan. Namun harus dibarengi juga dengan kebijakan yang tegas dalam membatasi kegiatan dan pergerakan masyarakat di lapangan.
Epidemiolog UI dr.Iwan Ariawan,MSPH, mengungkapkan, untuk menurunkan kasus Covid-19 di Indonesia, sebenarnya dibutuhkan PSBB seperti tahun 2020 lalu.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved