Headline
Indonesia optimistis IEU-CEPA akan mengerek perdagangan hingga Rp975 triliun.
Indonesia optimistis IEU-CEPA akan mengerek perdagangan hingga Rp975 triliun.
Tiga sumber banjir Jakarta, yaitu kiriman air, curah hujan, dan rob.
KETUA Fraksi NasDem DKI Jakarta Wibi Andrino menerima laporan soal data penerima bantuan sembako di 55 kepala keluarga (KK) di Kelurahan Kembangan Selatan, Jakarta Barat. Menurutnya, warga tersebut masih mampu dan tidak membutuhkan bantuan tersebut.
Wibi menuturkan, warga yang melapor tersebut tinggal di RT 05 RW 04, Kelurahan Kembangan Selatan. Hari ini, warga tersebut menerima informasi bakal menerima bantuan 1 paket Sembako dari RW.
"Di RT kami ada 55 KK yang menerima bantuan tersebut. Semuanya KK-nya salah sasaran," kata Wibi menirukan laporan warga tersebut, Jakarta, Jumat (17/4).
Baca juga: MTI: Bakal Ada 7 Ribu Pekerja Kena PHK kalau KRL Disetop
Wibi menyayangkan laporan tersebut apabila terjadi salah sasaran pemberian sembako. Menurutnya, Pemprov DKI Jakarta perlu lebih transparan soal penjelasan besaran bansos dan mekanisme pemberian ke publik.
"Transparansi ini penting agar pemberian bantuan sosial (bansos) tepat sasaran dan tidak menimbulkan kecurigaan di masyarakat bahwa bansos tersebut rentan manipulasi," terang Wibi kepada Media Indonesia.
Baca juga: Pak Anies, Ada Orang Bermobil Dapat Sembako yang Lansia Tidak
Peran RT dan RW, ungkapnya, juga sangat besar dalam pembagian bansos kepada masyarakat. "Data masyarakat itu sangat dinamis, warga yang tahun lalu miskin bisa saja sudah menjadi warga yang mapan begitu juga sebaliknya," tukasnya.
Kepala Suku Dinas Sosial Jakarta Barat, Mursidin membantah ada kekeliruan dalam pemberian sembako. Ia mengatakan, belum ada penyaluran bantuan ke daerah Kembangan Selatan.
"Belum sampai kok, baru menyalurkan sembako di Tegal Alur dan Cengkareng Barat," kata Mursidin.
Pendataan penerima bansos, katanya, berasal dari Dinas Komunikasi, Informatika, dan Statistik (Kominfotik). Sudinsos hanya menyiapkan sembako dan memonitor apakah bantuan tersebut sudah sampai ke warga.
"Sejauh ini aman-aman saja. Cakep kalau ada warga mampu yang balikin sembako. Seperti seruan pak Wali Kota Jakbar, yang mampu membantu yang butuh," pungkasnya. (X-15)
Presiden Joko Widodo mengaku bingung dengan banyaknya istilah dalam penangan covid-19, seperti Pembatasan Sosial Berskala Besar hingga Pemberlakukan Pembatasan Kegiatan Masyarakat.
Demi membantu UMKM untuk bangkit kembali, influencer Bernard Huang membuat gerakan yang diberi nama PSBB atau Peduli Sesama Bareng Bernard dii Kota Batam.
Kebijakan itu juga harus disertai penegakan hukum yang tidak tebang pilih, penindakan tegas kepada para penyebar hoaks, dan jaminan sosial bagi warga terdampak.
Dari jumlah tes tersebut, sebanyak 20.155 orang dites PCR hari ini untuk mendiagnosis kasus baru dengan hasil 6.934 positif dan 13.221 negatif.
Untuk menertibkan masyarakat, tidak cukup hanya dengan imbauan. Namun harus dibarengi juga dengan kebijakan yang tegas dalam membatasi kegiatan dan pergerakan masyarakat di lapangan.
Epidemiolog UI dr.Iwan Ariawan,MSPH, mengungkapkan, untuk menurunkan kasus Covid-19 di Indonesia, sebenarnya dibutuhkan PSBB seperti tahun 2020 lalu.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved