Headline

Pengibaran bendera One Piece sebagai bagian dari kreativitas.

Polisi Diminta Tidak Gegabah Simpulkan Kasus Transpuan Mira

Sri Utami
13/4/2020 15:50
Polisi Diminta Tidak Gegabah Simpulkan Kasus Transpuan Mira
Ilustrasi(Metrotvnews.com/ Kuntoro Tayubi.)

KALANGAN Transpuan dan aktivis menyayangkan polisi yang menyatakan para pelaku tidak sengaja membakar dan membunuh seorang transpuan bernama Mira.

"Saya perhatikan pembakaran dan membunuh Mira dilakukan secara berencana. Para pelaku membawa bensin. Para pelaku membawa Mira ke suatu tempat. Kenapa polisi mengatakan itu tidak sengaja," kata Kanza Vina, aktivis transpuan dalam diskusi virtual yang diselenggarakan Serikat Jurnalis untuk Keberagaman.

Selain Kanza Mira, pembicara lain ialah Direktur Pemberitaan Media Indonesia Usman Kansong, aktivis Transgender NTT Hendrika Mayora Victoria, dan aktivis HAM Usman Hamid.

Mira dibakar tubuhnya oleh enam pelaky hingga transpuan itu meninggal dunia di kawasan Cilincing, Jakarta Utara, pekan lalu. Para pelaku menuduh Mira mengambil barang-barang milik pelaku.

Baca juga: Penyidik Dalami Kasus Pembunuhan Tranpuan, Mira

Polisi telah menangkap tiga dari enam pelaku dan masih memburu tiga lainnya. Dalam jumpa pers, polisi mengatakan para pelaku tidak sengaja membakar dan membunuh Mira. Para pelaku, kata polisi, sebetulnya cuma ingin menakut-nakuti.

Senada dengan Kanza, Mayora menyayangkan pernyataan polisi bahwa pelamu tidak sengaja membakar dan membunuh Mira. "Ini pernyataan yang menyakitkan," kata Mayora yang juga Ketua Badan Perwakilan Desa di Sikka, NTT itu.

Usman Hamid pun mengkritik polisi. "Pernyataan polisi itu bias, bisa membawa implikasi hukum, misalnya, para pelaku yang mestinya diadili dengan pasal pembunuhan berencana, tapi diadili dengan pasal lain," papar aktivis Amnesti Internasional itu.

Sedangkan Usman Kansong mengatakan polisi terburu-buru mengambil kesimpulan. "Menurut saya, polisi terlalu cepat menyimpulkan pelaku tidak sengaja membakar dan membunuh Mira," katanya.(OL-4)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Akhmad Mustain
Berita Lainnya