Headline
RI dan Uni Eropa menyepakati seluruh poin perjanjian
Indonesia memiliki banyak potensi dan kekuatan sebagai daya tawar dalam negosiasi.
DI tengah mewabahnya pandemi virus korona (covid-19), masyarakat digemparkan dengan sejumlah unggahan gambar tulisan yang bernada ajakan tindakan anarkistis oleh kelompok Anarko Sindikalis.
Kelompok ini berniat untuk memanfaatkan situasi masyarakat yang resah di tengah korona dengan menyebarkan provokasi demi membuat keonaran dengan ajakan membakar atau menjarah.
Kapolda Metro Jaya Inspektur Jenderal Nana Sudjana mengatakan, aksi oleh sebagian kaum pelajar itu seakan ingin akan melakukan aksi vandalisme di kota besar Pulau jawa pada 18 April.
"Para pelaku ini berniat memanfaatkan situasi masyarakat yang sedang resah di tengah wabah korona dengan menyebarkan provokasi untuk membuat keonaran," ujar Nana.
Baca juga: Lakukan Vandalisme Provokasi, Dua Pemuda Ditangkap
Kriminolog Adrianus Meliala mengatakan vandalisme dengan bernada ajakan untuk melakukan aksi anarkistis merupakan awalan atau semacam testing the water untuk memancing eskalasi yang lebih tinggi.
"Kalau sudah serempak, ya tidak spontan namanya. Jelas bukan vandalisme yang biasanya spontan. Juga bukan anarki yang biasa. Makanya kepolisian sudah keluar dengan sebutan baru anakor alias aktor anarki alias mereka," tutur Adrianus.
Baca juga: Penangkapan Anarko Sindikalis Hindari Kerusuhan di Tengah Korona
\Adrianus menilai provokasi yang dilakukan Anarko pastinya memiliki tujuan tertentu. "Ya pasti tujuan politik. Sejarah kan mencatat bahwa banyak dinamika politik berawal dari anarki," ujarnya.
"Intinya, kalau perilakunya sudah meningkat pada penjarahan (looting) dan perlawanan terhadap aparat, itu baru serius dan dilakukan tindakan tegas," tambahnya.
Sebelumnya, aksi vandalisme kelompok itu sempat menghebohkan masyarakat, Kota Tangerang pada Kamis (9/4). Kemudian, kepolisian kembali menangkap dua pelaku lainnya di Bekasi, Jawa Barat, dan Tigaraksa, Banten, pada Sabtu (11/4). (X-15)
Nimbus berada pada kategori VUM, artinya sedang diamati karena lonjakan kasus di beberapa wilayah, namun belum menunjukkan bukti membahayakan secara signifikan.
KEPALA Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Selatan Ishaq Iskanda, Sabtu (21/6) mengatakan Tim Terpadu Dinas Kesehatan Sulawesi Selatan (Sulsel) menemukan satu kasus suspek Covid-19.
Peneliti temukan antibodi mini dari llama yang efektif melawan berbagai varian SARS-CoV, termasuk Covid-19.
HASIL swab antigen 11 jemaah Haji yang mengalami sakit pada saat tiba di Asrama Haji Sukolilo Surabaya, menunjukkan hasil negatif covid-19
jemaah haji Indonesia untuk meningkatkan kewaspadaan terhadap gejala penyakit pascahaji. Terlebih, saat ini ada kenaikan kasus Covid-19.
Untuk mewaspadai penyebaran covid-19, bagi jamaah yang sedang batuk-pilek sejak di Tanah Suci hingga pulang ke Indonesia, jangan lupa pakai masker.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved