Headline

Mantan finalis Idola Cilik dan kreator konten juga memilih menikah di KUA.

Fokus

Ketegangan antara Thailand dan Kamboja meningkat drastis sejak insiden perbatasan

Pemkot Depok Bersiap Berlakukan PSBB

Kisar Rajagukguk
07/4/2020 19:50
Pemkot Depok Bersiap Berlakukan PSBB
Walikota Depok IDris Abdul Shomad(MI/Kisar Rajagukguk)

PEMERINTAH Kota Depok segera memberlakukan pembatasan sosial berskala besar (PSBB) Hal ini, untuk mengantisipasi penyebaran virus korona atau COvid-19.

Menurut Walikota Depok Idris Abdul Shomad, pihaknya sedang menyusun kajian. Baik kajian epidemiologi dan kesiapan daerah terkait apsek ketersediaan kebutuhan hidup dasar rakyat, sarana prasarana kesehatan, anggaran dan operasionalisasi jaring pengaman sosial dan aspek keamanan.

"Tiga itu kajiannya harus disusun sebelum PSBB diberlakukan secara resmi," kata Walikota dalam keterangan tertulisnya, Selasa (7/4).

Terkait ini, sambung dia, Kota Depok akan mengusulkan adanya PSBB Jabodetabek atau Bodetabek. Hal ini dianggap penting karena DKI Jakarta sudah ditetapkan PSBB.

Dengan sudah ditetapkan PSBB, kata dia, maka saat ini lebih diorientasikan untuk PSBB Bodetabek atau PSBB Kota Depok.

Sekaitan dengan hal tersebut, lanjut Idris malam ini Selasa (7/4) surat walikota Depok tentang PSBB dan kajiannya akan disampaikan langsung kepada Gubernur Jawa Barat untuk dikaji lebih lanjut dalam waktu secepat-cepatnya. " Malam ini kajian kita layangkan, " ujar Idris.

Mengingat urgen dan pentingnya PSBB. Pemkot Depok hari ini, Selasa (7/4) sudah menerbitlan surat edaran.

Surat edaran Nomor: 443/172/Huk/Disperdagin yang diterbitkan itu terkait pengaturan kegiatam usaha ritel, gorosir/eceran, supermarket, minimarket dan toko swalayan dalam pencegahan penyebaran virus covid-19 di Kota Depok.

"Dilain sisi, kami juga menerbitkan surat edaran Nomor: 443/173-Huk/Dinkes terkait gerakan sosial penggunaan masker dalam menghentikan penyebaran dan penularan covid-19," katanya..

Untuk diketahui per Selasa (7/4) ini kasus positif korona hingga saat ini sudah 71 orang sembuh 20 otang dan meninggal 8 orang.

Sementara orang dalam pemantauan (ODP) sebanyak 2196 orang, pasien dalam pengawasan (PDP) sebanyak 605 orang dan pasien meninggal karena PDP sebanyak 28 orang. " Total orang meninggal hingga sekarang ini 36 orang, " tandas Idris (OL-13)

Baca Juga:Polisi Tangkap 2 Pelaku Penodong Supir Ojek Online

Baca Juga: Blok Permakaman Massal Pondok Ranggon Bertambah 21 Jenazah

 



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Muhamad Fauzi
Berita Lainnya