Headline

Kenaikan harga minyak dunia mungkin terjadi dalam 4-5 hari dan akan kembali normal.

Fokus

Presiden menargetkan Indonesia bebas dari kemiskinan pada 2045.

Imbas Covid-19, Ribuan Kios di Pasar Tradisional di Depok Tutup

Kisar Rajaguguk
03/4/2020 18:06
Imbas Covid-19, Ribuan Kios di Pasar Tradisional di Depok Tutup
Suasana aktivitas di Pasar Kemiri muka, Beji, Depok, Jawa Barat, beberapa waktu lalu.(MI/ BARY FATHAHILAH)

LIMA pasar tradisional di Kota Depok sepi. Sepinya aktivitas masyarakat karena sebaran virus korona atau Covid -19 yang semakin masif di sana.

Menghindari kerugian banyak pedagang memilih terpaksa menutup kiosnya. Lima pasar tradisional yang sepi ialah Pasar Cisalak dan Pasar Tugu, Jalan Raya Bogor, Kecamatan Cimanggis, Pasar Sukatani, Pasar Agung dan Pasar Kemirimuka, Jalan Arief Rahman Hakim, Kecamatan Beji, Kota Depok.

"Beberapa bulan terakhir, kondisi pasar Cisalak tampak ramai. Namun sejak mewabahnya Covid- 19 (menjadi sepi), " ungkap Jaiman Janah, seorang pedagang kain di pasar Cisalak, Jalan Raya Bogor, Kota Depok, Jumat (3/4).

Dalam sehari, pedagang kain di Pasar Cisalak itu, mengaku biasanya bisa untung hingga Rp250.000 sehari. Sekarang hanya mendapat untung Rp50.000 sehari. Karena situasi sulit ini, Janah mengaku terpaksa tidak berjualan.

"Untuk saat-saat ini saya tak berjualan dulu soalnya pakaian-pakaian tidak laku-laku. Tak hanya itu, tak punya uang lagi untuk  emperpanjang sewa kios pasar sebesar Rp2 juta per tahun, " katanya.

Selain Jainah, Hamzah, pedagang sayuran di Pasar Tugu, Jalan Raya Bogor, Kota Depok mengeluhkan sayurannya tidak laku dan banyak busuk. 

"Daripada merugi terus tutup dulu, " katanya.

Baca juga: Tiga Pasar Tradisional Depok Kini Terapkan Belanja Daring

Kondisi serupa terlihat di Pasar Sukatani, Pasar Agung dan Pasar Kemirimuka. Tampak banyak kios-kios tutup. Padahal tidak instruksi pemerintah untuk melarang pedagang menutup kios dan konsumen tidak dilarang berbelanja.

"Instruksi kepada pedagang dan masyarakat tidak boleh bertransaksi di pasar tradisional tidak ada. Begitu juga dengan penutupan kios," kata salah satu pedagang yang enggan disebut namanya. 

"Menurut saya kondisi ini karena ketakutan masyarakat saja. Masyarakat takut penyebaran virus covid-19 di pasar- pssar tradisional yang di kelola Pemerintah Kota Depok, imbuh pedagang tersebut.

Terkait sepinya pasar, Kepala Unit Pelaksana Teknis Daerah (UPTD) Pasar Cisalak Sutisna, mengakui belakangan ini banyak pedagang yang menutup kiosnya karena sepi. Menurut Sutisna yang menyebabkan pasar tradisional Cisalak sepi karena para pembeli kebutuhan pokok takut kena virus Covid-19.

Sutisna menjelaskan hanya 10% dari 1.340 kios yang beroperasi. Sisanya 90% ditutup pemiliknya.

"Kios-kios yang tidak beroperasi mayoritas kios penjual pakaian, makanan dan minuman. Kemudian kios sayuran dan perabotan, " kata Sutisna. (A-2)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Dwi Tupani
Berita Lainnya